Guru Honorer Dimutilasi

Polisi Tetapkan Dua Tersangka Pembunuhan Guru Honorer, Pemburuan Pelaku Dilakukan di Wilayah Jatim

Penulis: Luhur Pambudi
Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi ketika mendatangi lokasi penemuan mayat di dalam koper di pinggir sungai bawah jembatan Desa Karanggondang, Udanawu, Kabupaten Blitar, Rabu (3/4/2019).

Berdasarkan fakta penyidikan, ditemukan ponsel korban terakhir kali teridentifikasi aktif atau online pada 04.00 WIB di kawasan Kediri.

Tak lama berselang, ditemukan koper berisikan mayat korban di pinggir sungai bawah Jembatan Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Blitar, Rabu (3/4/2019).

"Kami melihat ponsel korban di suatu tempat di jam tempat di jam 4.00 WIB dini hari di wilayah Kediri itu, on terakhir," katanya.

Kombes Pol Frans Barung Mangera menduga, ponsel korban pada saat insiden pembunuhan itu terjadi, masih dikuasai oleh si pelaku.

BREAKING NEWS - Budi Hartanto, Guru Honorer Dimutilasi Sempat Melawan Sebelum Dieksekusi dan Dibunuh

Cari Kepala Mayat Guru Honorer Dimutilasi di Blitar, Polisi Hanya Temukan Dua Pakaian Dalaman ini

"Karena ponselnya  masih dikuasai oleh seseorang," lanjutnya.

"Kasubdit Jatrantas Polda Jatim masih di Kediri," katanya.

Pelaku pembunuhan guru honorer dimutilasi diduga merupakan orang dekat dan sangat dikenal korban.

"Pelaku diperkirakan sangat dekat dan sangat mengenal korban," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, Sabtu (6/4/2019).

Kombes Pol Frans Barung Mangera mengungkapkan, kedekatan yang terjadi antara korban dan pelaku, karena kesamaan lingkungan sosial.

Densus 88 Antiteror Bekuk Pasangan Suami Istri Terduga Teroris, Satu Tersangka Diduga Asal Surabaya

Keadaan Pelaku Penyebar Hoax Bupati Sampang Terpuruk, Tak Berani Pegang Ponsel dan Orangtuanya Sakit

Korban dan pelaku diduga merupakan teman yang tergabung dalam sebuah komunitas.

"Karena berhubungan juga dengan lingkungan atau komunitas yang sedang digeluti oleh korban," lanjut Kombes Pol Frans Barung Mangera.

Kombes Pol Frans Barung Mangera meyakini, pelaku pembunuhan dan mutilasi dilakukan lebih dari satu orang.

Menurut dia, pembunuhan dan mutilasi kepada korban dilakukan oleh pelaku dengan masing-masing tugas.

"Jadi bukan pelaku tunggal. Artinya pembunuhan bitung ada yang membantu atau memperlancar," ujarnya.

Jeda Waktu Lebih Banyak, Arema FC Siap Hadapi Persebaya atau Madura United di Final Piala Presiden

Warga Binaan Rutan Klas IIB Sampang Tak Ada yang Stres dan Kabur, Ini Kunci Petugas Bikin Betah Napi

Pembunuhan Diduga Bermotif Asmara

Halaman
1234

Berita Terkini