UPDATE TERKINI, Betis Diperban, Pembunuh Guru Honorer Dimutilasi Digelandang ke Polda Jatim, Begini Kondisinya
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Kedua pelaku pembunuhan Budi Hartanto, guru honorer dimutilasi (guru honorer dibunuh) asal Kota Kediri, dipindahkan ke Ruang Penyidikan Subdit Jatanras Polda Jatim, di Gedung Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum, di Surabaya, Jumat (12/4/2019) malam.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunJatim.com (Grup Tribunmadura.com), dari dua pelaku pembunuh guru honorer dimutilasi, pelaku berinisial Ajis Prakoso (AP) yang ditangkap di Kediri, lebih dulu tiba di sebuah ruang pendidik yang bertuliskan Jatamras Unit 1 Bajak Sandera.
Ajis Prakoso, si pembunuh guru honorer, masuk ke dalam ruangan tersebut sekitar pukul 20.15 WIB.
Sedangkan pelaku lain yang bernama Aris Sugianto (AS) yang ditangkap di Jakarta, masih dalam proses penjemputan oleh penyidik di Bandara Juanda.
• Sering Bersolek Mirip Cewek, AS Bunuh Guru Honorer Dimutilasi Usai Pulang Menjadi TKI di Malaysia
• HASIL AKHIR - Hancurkan Persebaya Dua Gol Tanpa Balas, Arema FC Juara Piala Presiden & Cetak Sejarah
• Hilangkan Jejak, Rumah Eks TKI di Malaysia Pembunuh Guru Honorer Dimutilasi Penuh Abu Sisa Bakaran
• Terungkap, Motif Memencar Mayat dan Potongan Kepala Guru Honorer Dimutilasi Untuk
Mengingat permukaan pintu ruangan penyidik berbahan kaca bening tembus pandang.
TribunJatim.com (Grup Tribunmadura.com) mampu secara leluasa memandang ruangan seluas 5 x 5 meter yang terlarang dimasuki oleh awak media untuk sementara waktu.
Dari situ, TribunJatim.com mampu memperoleh pengamatan, Ajis Prakoso tampak mengenakan kaus oblong lengan pendek berwarna biru dongker gelap, yang dipadupadankan dengan celana panjang berwarna hitam.
Ia duduk di lantai berlapis keramik dan punggungnya disandarkan di dinding ruangan sisi sebelah timur.
Pada bagian betis kaki kirinya, tampak perban berwarna putih melingkar membungkus seluruh betisnya.
Belum tahu, apa yang menyebabkan betisnya di bungkus perban.
• Kepala Guru Honorer Dimutilasi Dikubur, Hujan Air Mata dan Tangis Keras Tim Sexy Dancer Meledak
• Tanpa Disalati, Potongan Kepala Korban Guru Honorer Dimutilasi Akan Dikuburkan di Makam Jasadnya
• Warkop di Kediri Jadi Saksi Bisu Aksi Pembunuhan Guru Honorer Dimutilasi yang Dimasukkan Dalam Koper
• Pelaku Pembunuh Guru Honorer Dimutilasi Ternyata Warga Baru Penjual Nasi Goreng, Tetangga Tak Kenal
Sejauh ini pihak penyidik masih belum menuturkan informasi lebih lengkap, karena masih fokus lakukan interogasi.
Sekitar satu jam lebih Ajis Prakoso diinterogasi.
Dan pihak penyidik belum tampak ada gelagat untuk mengakhiri interogasi tersebut.
Ajis Prakoso masih yang diketahui telah berpindah tempat duduk ke sebuah kursi bersandar yang berkerangka logam stainless.
Ia duduk terpekur dihadapan seorang penyidik, kedua tanganya diapit ketengah.
Keduanya tampak terlibat suatu perbincangan yang dipisahkan sebuah layar monitor dan sebuah alat printer.
Hingga pukul 21.31 WIB, pelaku kedua Aris Sugianto masih belum tiba di ruang penyidik.
• Potongan Kepala Guru Honorer Dimutilasi Akhirnya Ditemukan di Kediri, Kondisinya Terbungkus Plastik
• BREAKING NEWS UPDATE - Polda Jatim Ringkus Dua Pelaku Kasus Guru Honorer Korban Mutilasi Saat Kabur
• Punya Fitur Remote Istimewa, Motor Guru Honorer Dimutilasi Disimpan si Pembunuh di Tempat Khusus ini
Sebelumnya, penyidik Polda Jatim menemukan tumpukan abu sisa pembakaran saat menggeledah rumah AS, mantan TKI pembunuh guru honorer Budi Hartanto (guru honorer dimutilasi/guru honorer dibunuh), yang tinggal di Dusun/Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.
Temuan tersebut langsung menyita perhatian para penyidik Polda Jatim.
Lantaran sontak muncul dugaan, abu sisa pembakaran tersebut merupakan abu dari benda-benda memiliki korban, yang sengaja dibakar oleh pelaku untuk menghilangkan jejak.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan, dugaan itu diperkuat oleh temuan penyidik, bahwa korban ditemukan pertama kali, Rabu (3/4/2019) silam, dalam keadaan tanpa busana.
"Ketika di dalam koper, korban tidak pakai busana sama sekali," katanya, pada awak media, Jumat (12/4/2019).
Menurut Frans Barung Mangera, penyidik menduga, abu sisa pembakaran itu merupakan bekas pembakaran pakaian korban, usai dibunuh.
"Dugaan baru pun muncul apakah benar tumpukan bekas bakaran tersebut adalah hasil pembakaran busana korban," jelasnya.
Sejauh ini, pihaknya masih terus berupaya memastikan berbagai macam temuan hasil penyidikan terhadap AS
Termasuk mengenai temuan abu sisa pembakaran tersebut.
Apakah berhubungan dengan kasus tersebut, atau tidak.
"Kami akan dalami itu juga, atau memang bakaran itu tidak ada hubungannya dengan kasus ini," tandas Frans Barung Mangera.
• Berawal Kenalan Lewat Facebook (FB), Gadis 14 Tahun ini Diperkosa Empat Pria dan Motornya Dirampas
• Posesif, Suami Beri Pukulan Setiap Istri Dapat Like di Facebook, Wajah Istri Lebam Susah Dikenal
• Sopir Trailer Ngegas, Bonek Jember Meregang Nyawa Pegang Barang Berharga, Ini Kronologi Lengkapnya
AS (34), satu dari dua pembunuh guru honorer Budi Hartanto (guru honorer dimutilasi) asal Mojoroto, Kota Kediri, pernah menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia. Alias, mantan TKI pembunuh guru honorer.
Sepulang menjadi TKI dari Negeri Jiran, AS membuka usaha sendiri berjualan nasi goreng. Dia menyewa lahan untuk berjualan di wilayah Sambi, Kabupaten Kediri.
"Dia pulang dari merantau di Malaysia baru sekitar dua tahunan ini. Lalu buka usaha sendiri," kata Ketua RT 2 RW 1 Dusun/Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, Hadi, Jumat (12/4/2019).
Hadi mengatakan, AS si mantan TKI pembunuh guru honorer memang asli warga Desa Mangunan.
Dia merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Tapi, orangtuanya sudah bercerai.
Orangtua laki-laki AS tinggal di Ringinrejo, Kabupaten Kediri.
Sedangkan ibunya tinggal di Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.
Dua saudara AS tinggal bersama ayahnya di Ringinrejo, Kabupaten Kediri.
AS awalnya juga ikut tinggal di rumah ayahnya di Ringinrejo, Kabupaten Kediri.
Sekadar diketahui, pada Rabu (3/4/2019), sesosok mayat ditemukan di dalam koper yang tergeletak di pinggir sungai bawah Jembatan Karanggondang, Udanawu, Blitar.
Mayat berjenis kelamin laki-laki itu bernama Rudi Hartanto (28), warga Jalan Taman Melati, Tamansari, Kota Kediri.
Ia dikenal pendiam, dan berprofesi sebagai guru kesenian di SDN Banjarmlati Kota Kediri yang berstatus sebagai guru honorer.
• UPDATE TERKINI, Hasil Survei Pilpres 9 Lembaga, 6 Menangkan Jokowi-Maruf 3 Unggulkan Prabowo-Sandi
• Sadis, Suami Posesif Hajar Istri Tiap Dapat Like di Facebook (FB), Rutin Disiksa Sampai Wajah Rusak
• Sudah Rusak, Kepala Guru Honorer Dimutilasi Diotopsi Dokter Forensik Gabungan, Tau Dari Tanda Khusus