"Masih teringat-ingat," katanya.
AS mengatakan, hanya bisa mengirimkan doa untuk korban.
Ia berdoa, agar Budi Hartanto, korban yang telah dibunuh dan dimutilasinya mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan.
"Semoga arwah beliau diampuni dosa-dosanya dan ditempatkan bersama orang-orang beriman," ucap tersangka pembunuh guru honorer dimutilasi ini.
Sebelumnya, AS dan rekannya, AP, nekat membuhuh seorang guru asal Kediri, Budi Hartanto.
Korban dibunuh dan tubuhnya dimutilasi tersangka, lalu bagian badannya dimasukan dalam sebuah koper.
Dalam aksinya, pelaku memasukan bagian tubuh korban tanpa kepala.
Koper berisi potongan tubuh korban dibuang ke pinggir sungai Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, Rabu (3/4/2019).
Sementara bagian kepalanya dibungkus menggunakan plastik dan dibuang ke sungai, lalu ditemukan di Dam Sungai Bleber.
Aksi pembunuhan dan mutilasi kepada korban ini dilakukan oleh dua tersangka, AS dan AP.
AS ditangkap polisi di Jakarta, Kamis (11/4/2019) sore, sementara AP diringkus pada hari yang sama di Kediri.
Dirreskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Gupuh Setiyono mengatakan, motif pembunuhan guru honorer dimutilasi dilakukan karena adanya asmara.
Kombes Pol Gupuh Setiyono menyebut, kedua pelaku awalnya ingin memasukan tubuh korban ke koper.
Namun, saat itu, koper yang digunakan pelaku untuk membungkus tubuh korban tidak cukup.
Karena tubuh korban terlalu besar untuk dimasukan dalam koper.