Pilpres 2019

Optimis Ada Revisi Hasil Pemilu, Begini Jawaban Tak Terduga Sandiaga Saat Ditanya Soal People Power

Penulis: Bobby Koloway
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno saat memberikan orasi politik di hadapan ribuan pendukungnya di Surabaya, Rabu (15/5/2019).

"Mari kta doakan, semua yang meninggal mendapatkan status mati sahid sebab gugur di tugas kenegaraan. Termasuk yang sakit, semoga disembuhkan sehingga korban meninggal tidak lagi bertambah," tegas Sandiaga Uno.

Bukan hanya saat pemungutan suara, ia juga menyindir adanya politik uang yang dilakukan tim pemenangan rivalnya, pasangan calon 01.

"Pemilu 2019 dengan aroma politik uang yang sangat tajam," ucapnya.

Inilah 7 Fakta Penting Ananda Hafid, Anak Yatim Peraih Nilai 100 Semua Mata Pelajaran Ujian Nasional

Banner Siap Kawal Prabowo-Sandi Jadi Presiden Terpampang, Langsung Dicopot Petugas Satpol PP Tuban

Hasil REAL COUNT KPU Pilpres di MADURA - Skor Akhir 3:1 Duel Prabowo Vs Jokowi, Ini Hasil Lengkapnya

Sandiaga Uno juga menyindir anggota tim kampanye 01 yang baru ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan barang bukti sejumlah amplop yang diduga untuk persiapan pemilu.

"Salah satu tim kampanye nasional pasangan calon 01 tertangkap oleh KPK dengan barang bukti ratusan ribu amplop berisi uang," katanya, tampa menjelaskan dan menyebut nama yang dimaksud.

Khusus di wilayah Jatim, Sandiaga Uno mengatakan, bahwa pihaknya juga sempat menerima laporan soal masifnya praktek politik uang.

Bahkan, beberapa di antaranya juga dengan sepengatahuan aparat keamanan.

"Di Jatim dan Jateng, kami mendengar gelombang tsunami politik uang. Termasuk, masuk ke rumah-rumah warga dan dikawal aparat pemerintah dan aparat keamanan," sebutnya.

Namun, ia mengatakan bahwa hal itu belum disertai bukti kuat.

"Memang mencari buktu politik uang bukanlah hal yang mudah. Namun, marilah kita jujur bahwa praktik kotor ini memang benar terjadi di banyak tempat," sebutnya kembali.

Selesai soal money politic, ia lantas menyindir lembaga survei yang menurutnya jauh dari netralitas.

"Di hari pencoblosan, banyak parade hitung cepat lembaga survei yang merangkap konsultan paslon tertentu. Suatu praktik yang sangat nyata mengandung benturan kepentingan. Sebuah conflik of interest," sebut Sandiaga Uno.

Pun demikian saat masa perhitungan suara pasca pemungutan suara.

"Kita juga dipertontonkan kesalahan demi kesalahan di dalam sistem perhitungan pemilu. Ribuan kali kesalahan," katanya.

"Di Jatim ada DPT Invalid. Ada izin kampanye yang dipersulit. Pak Prabowo gagal terbang bahkan dipersulit untuk mendarat. Serta, sejumlah kecurangan lainnya. Hal ini menyempurnakan daftar caacat pemilu kali ini," imbuhnya.

Halaman
1234

Berita Terkini