Pilpres 2019

Anas Beber Dugaan Kecurangan Pemilu via Robot Pemantau Sistem IT KPU, Sahabatnya Takut Dia Diciduk

Penulis: Kuswanto Ferdian
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Imami Sosiawati (kanan) sahabat semasa SMA Hairul Anas Suaidi pencipta robot pemantau Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) KPU, dan Sutrinso (Kiri) guru Anas Semasa SMA saat ditemui di SMAN 1 Pamekasan, Jumat (17/5/2019).

Hairul Anas Suaidi Beber Dugaan Kecurangan Pemilu 2019 via Robot Pemantau Sistem IT KPU, Teman dan Sahabatnya Takut Anas Celaka dan Diciduk

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Keberanian Hairul Anas Suaidi membeberkan ke publik dugaan kecurangan Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) KPU RI pada Pemilu 2019, dengan menggunakan Robot Pemantau Sistem IT KPU yang dia diciptakan, membuat teman dan sahabat karibnya kini diliputi rasa khawatir dan was-was.

Seperti diketahui, Hairul Anas Suaidi merupakan pencipta robot pemantau Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) KPU RI. Kerja robot tersebut dipaparkan Anas, Selasa, (14/5/2019) di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, ketika Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi menggelar Pemaparan Kecurangan Pemilu 2019. 

Teman dan sahabat khawatir Hairul Anas Suaidi akan mengalami hal-hal yang tidak diinginkan, celaka, hingga diciduk oleh pihak-pihak tertentu.

Apalagi informasi dan video Hairul Anas Suaidi yang mencitpakan robot pemantau Situng KPU menjadi viral di media sosial.

Rasa kekhawatiran tersebut diungkapkan oleh Imami Soesiawati, sahabat sekaligus teman sekelas Hairul Anas Suaidi sejak sekolah SMP hingga SMA di Pamekasan Madura.

Saat ini, Imami Soesiawati menjadi guru di SMAN 1 Pamekasan Madura, tempat dulu Hairul Anas Suaidi sekolah dan menimba ilmu.

"Saya sebagai teman dan juga sahabat Anas merasa takut sendiri dan was-was kepada Anas, takut diciduk. Harus ekstra dikawal kayaknya. Sebagai teman dan sahabat Anas saya merasa takut dan khawatir," tegas Imami Soesiawati, kepada TribunMadura.com saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (17/5/2019).

Viral Pria di Pamekasan Pencipta Robot Pemantau Sistem IT KPU RI, Ternyata Masih Keluarga Mahfud MD

Suka Dengan Adiknya Sendiri, Sugeng Pelaku Mutilasi di Pasar Besar Malang Kemana-mana Nempel Pacaran

Selama 10 Tahun, Mahasiswi Pintar PTN di Surabaya ini Dijadikan Budak Seks Ayah Kandungnya Sendiri

Menurut Imami Sosiawati, kekhawatirannya kepada Hairul Anas Suaidi atas dasar, karena Anas bisa saja menjadi kunci penentu untuk membongkar dugaan kecurangan Pemilu 2019, sebelum pengumuman rekapitulasi suara Pemilu 2019 tingkat nasional diumumkan oleh KPU RI pada 22 Mei 2019 nanti.

"Ya saya takut aja Anas nanti kenapa-kenapa. Hati-hati saja kepada Anas supaya jaga diri. Tapi saya yakin dia orang yang pemberani," tandas Imami, sapaan akrabnya.

Imami mengaku, Hairul Anas Suaidi, memang terkenal anak yang cerdas sejak ia masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Anas merupakan siswa lulusan di SMP Negeri 2 Pamekasan Madura.

SMP tersebut merupakan sekolah favorit di kabupaten berslogan Bumi Gerbang Salam yang notabennya banyak jebolan siswa yang cerdas.

"Anas itu lulus SMA tahun 1995. Dulu jurusan IPA Fisika A1-2. Dia memang paling pintar di kelas," beber Imami Sosiawati.

Setelah Beber Kecurangan Situng KPU, WhatsApp (WA) Hairul Anas Keponakan Mahfud MD Langsung Diretas

Kisah Sugeng Pelaku Mutilasi Cewek di Pasar Besar Malang, Pernah Bakar Tetangga & Potong Lidah Pacar

Usai Prabowo Tolak Hasil Penghitungan Suara, Sandiaga Pilih ke Surabaya & Jadi Imam di Masjid Agung

Hairul Anas Suaidi pencipta robot pemantau sistem IT KPU RI (istimewa)
Halaman
12

Berita Terkini