Kopassus pernah menurunkan tiga pendekar sakti dan pilih tanding asal Banten,
pendekar sakti itu ditugaskan khusus untuk menangkal ilmu gaib musuh
Upaya itu berhasil dan misi yang dijalankan Kopassus pun dan meraih kemenangan
------------
TRIBUNMADURA.COM - Kopassus memiliki cara khusus untuk menangkal ilmu gaib dari musuh saat melaksanakan sebuah misi.
Aksi Kopassus ini dikisahkan dalam buku 'The Politics of Inner Power: The Pratice of Pencak Silat in West Java' karya Ian Douglas Wilson.
Kopassus saat itu tengah ditugaskan untuk misi penyelamatan sandera di Desa Mapenduma, Kecamatan Tiom, Kabupaten Jayawijaya, Papua.
Di antara pasukan Kopassus itu terdapat tiga orang sipil yang berperan khusus untuk menangkal ilmu gaib yang kemungkinan dipakai oleh musuh.
Tiga orang tersebut adalah H Tubagus Zaini, Tubagus Yuhyi Andawi, dan Sayid Ubaydillah Al-Mahdaly yang merupakan pendekar sakti asal Banten.
Ketiga pendekar Banten tersebut dianggap mampu menghalau serangan ilmu gaib dari pihak musuh.
Kolaborasi kompak antara Kopassus yang lihai dalam penggunaan senjata api, dipadu dengan sang pendekar yang memiliki ilmu kanuragan untuk menghalau hal tak kasat mata.
“Waktu itu kami diminta membantu. Tugas kami memberikan perlindungan spiritual para anggota pasukan. Termasuk menangkal ilmu gaib yang mungkin dipakai para penyandera,” ungkap Sayid Ubaydillah
Kopassus kala itu memang kesulitan menerabas lokasi penculikan di rimba belantara Mapenduma lantaran tak memiliki peta daerah.
Menurut Douglas Wilson, saat operasi Timor-Timur pada 1988-1989, Prabowo sebagai komandan Batalyon 328 telah aktif memperkenalkan Satria Muda Indonesia (SMI) kepada para pemuda lokal.
Seorang instruktur senior SMI bercerita pernah ada pelatihan anggota SMI di Timor-Timur.
Pada tahun 1993, lanjut Douglas Wilson, instruktur-instruktur SMI telah melatih para anggota Grup III Kopassus di Batujajar, Bandung.