Baca tanpa iklan
Seekor buaya muara berumur lebih dari satu abad dengan berat sekitar 200 kg dan panjang sekitar 5 meter mati
TRIBUNMADURA.COM, MADIUN - Seekor buaya muara berumur lebih dari satu abad yang dipelihara oleh Lembaga Konservasi Madiun Umbul Square mati.
Buaya buta bernama Bagong itu, memiliki berat sekitar 200 kg dan panjang sekitar 5 meter.
Direktur Madiun Umbul Square, Afri Handoko mengatakan, berdasarkan hasil visum yang dilakukan dokter hewan, buaya muara itu mati dengan kondisi luka-luka di bagian mulut dan hidung.
• Sempat Dikira Non-Muslim, Kepala Kemenag Gresik Ternyata Asli Sumenep Madura dan Lulusan Ponpes
Bagong merupakan buaya tertua dan hewan tertua yang dirawat di Lembaga Konservasi Madiun Umbul Square.
Buaya jantan ini ditemukan mati di kandangnya saat akan diberi makan oleh petugas atau keeper yang biasa merawatnya, Sabtu (6/7/2019) pagi.
Afri Handoko menuturkan, kematian Bagong bukan karena sakit, namun karena faktor usia.
Dia mengatakan, biasanya umur buaya muara hanya mencapai sekitar 80 hingga 90 tahun.
"Kami merawatnya dengan baik. Kami juga memberikan nutrisi yang baik setiap hari kepada Bagong," kata Afri Handoko di Madiun Umbul Square, Rabu (10/7/2019).
• Divonis 3,5 Tahun Penjara, Pasutri Pengguna Sabu ini Menangis Ingat 3 Buah Hatinya yang Masih Kecil
"Bagong ini mati karena memang usianya sudah sangat tua," sambung dia.
Afri Handoko menambahkan, kondisi Bagong yang penuh luka, dikarenakan Bagong memang mengalami kebutaan dan kerap menabrak tembok, hingga menyebabkan mulutnya terluka.
"Bagong itu buta sejak 2013. Jadi Bagong ini kalau makan harus didekatkan ke mulutnya," ujarnya.
Ketika ditanya mengenai asal-usul buaya tersebut, Afri mengaku juga tidak tahu.
Sebab, Bagong sudah dirawat di Madiun Umbul Square puluhan tahun lalu sebelum dia bekerja di tempat itu.
• Setelah Pukul Kekasih hingga Berdarah karena Cemburu, Pria ini Bawa Pacarnya Menginap di Kamar Kost
"Saya tidak tahu sejarahnya. Karyawan paling tua di sini saja, yang umurnya 70 tahun," ungkap dia.