Tim pemadam kebakaran hutan di lereng Gunung Arjuno via jalur darat ditarik sejak hari ini
TRIBUNMADURA.COM, MALANG - Tim pemadam kebakaran hutan di lereng Gunung Arjuno via jalur darat ditarik, Jumat (2/8/2019) terhitung pukul 16.00 WIB.
Penarikan ini lantaran operasi pemadaman kebakaran hutan di lereng Gunung Arjuno bakal beralih menggunakan helikopter dengan mekanisme water bombing.
"Area lokasi yang menjadi target operasi pemadaman udara harus steril dari petugas pemadaman darat, pendaki, dan masyarakat," tutur Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Batu, Achmad Choirur Rochim.
• Pemadaman Kebakaran Hutan Gunung Arjuno Kota Batu Tunggu Hasil Pencarian Titik Koordinat
• IHK Sumenep pada Juli 2019 Mengalami Deflasi, Berikut Sejumlah Komoditi yang Menjadi Faktornya
Berdasarkan koordinasi dengan kru helikopter, water bombing bakal dimulai setelah titik pendaratan dan kaji cepat udara dilakukan.
Helikopter berjenis MI 8 itu dijadwalkan meninjau titik api pukul 08.00 WIB dan berangkat dari Lanud Abd Saleh, Kabupaten Malang.
Achmad Choirur Rochim mengatakan, Waduk Selorejo dipilih sebagai tempat pengambilan air untuk water bombing.
"Karena Waduk Selorejo itu paling dekat dan paling memungkinkan," ucapnya.
• Proses Pemadaman Kebakaran Hutan di Gunung Arjuno Dilakukan Besok Pakai Helikopter Water Bombing
Kini, helikopter bantuan BNPB tersebut telah mendarat di Lanud Abd Saleh.
Laporan BPBD Kota Batu menyebut, area kebakaran hutan di Gunung Arjuno meluas hingga 300 hektar.
Titik api muncul sejak Senin (29/7/2019) pukul 20.00 WIB dan berada pada kemiringan 60 derajat dengan medan sulit dijangkau.
• Pemadaman Kebakaran Hutan di Gunung Arjuno Pakai Water Bombing, Air Diperoleh dari Waduk Selorejo