Sebanyak 12 ambulans terparkir di Pelabuhan Kalianget untuk mengangkut para korban KM Santika Nusantara
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana
TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Sebanyak 12 ambulans terparkir di Pelabuhan Kalianget, Kabupaten Sumenep, Jumat (23/8/2019) malam.
Belasan ambulans itu disiapkan untuk mengangkut para korban KM Santika Nusantara yang terbakar ke Pelabuhan Kalianget.
Data yang dihimpun TribunMadura.com, korban yang selamat akan dibawa ke Rumah Perlindungan Sosial (RPS) Sumenep di Jalan Raung.
• Identitas Terduga Teroris di Madura yang Ditangkap Densus 88 Terungkap, Bekerja Jadi Dokter Gigi
• Berikut Daftar Nama Penumpang Selamat KM Santika Nusantara yang Dievakuasi, Mayoritas Laki-Laki
Jumlah korban yang dibawa ke Pelabuhan Kalianget sementata berkisar antara 80 - 90 orang.
Puluhan korban diangkut menggunakam kapal KML Putra Tunggal.
KML Putra Tunggal itu nantinya dinahkodai Rusdi dari Probolinggo.
Kabarnya, KML Putra Tunggal saat ini sudah berada di Perairan Gili Iyang.
"Posisi kapalnya ada dikisaran perairan Pulau Gili Iyang," kata Minardi, petugas dari TNI AL yang berada di lokasi.
• 4 Orang Dikabarkan Tewas dalam Insiden KM Santika Nusantara Terbakar, Evakuasi Masih Berlangsung
• Warga Masalembu Mengaku Tak Lihat Ada Basarnas di Lokasi Evakuasi Penumpang KM Santika Nusantara
Insiden KM Santika Nusantara terbakar di Perairan Masalembu, Sumenep, Madura memakan korban jiwa.
"Ada korban jiwa dalam kejadian ini," kata Ahmad Yani, warga Pulau Masalembu saat ditelpon TribunMadura.com.
Menurut dia, insiden KM Santika Nusantara terbakar di Perairan Masalembu memakan korban jiwa sebanyak tiga orang.
"Ada tiga orang korban jiwa, semua laki-laki dewasa," kata Ahmad Yani.
"Kemungkinan tidak kuat menahan dingin di tengah air laut yang akhirnya kram dan kelaparan," sambung dia.
• Diduga Selewengkan Anggaran ADD dan DD Ratusan Juta, Oknum Kades Dilaporkan ke Kejaksaan Negeri
Ahmad Yani melanjutkan, Basarnas belum tiba ke lokasi terbakarnya KM Santika Nusantara hingga pukul 16.00 WIB.
"Sampai sore ini murni dari nelayan yang menyelamatkan korban penumpang KM Santika Nusantara," kata Ahmad Yani.
Menurut dia, ratusan korban penumpang KM Santika Nusantara yang terbakar di Perairan Masalembu disebut diselamatkan oleh nelayan sekitar.
Ia menyayangkan insiden KM Santika Nusantara terbakar di Perairan Masalembu tidak disiarkan di masjid atau tempat publik.
Sebab, kata dia, warga setempat siap membantu melakukan evakuasi korban KM Santika Nusantara jika ada pengumuman lebih awal.
• Tergiur Bisnis Investasi CV Permata Bunda, Kades di Lumajang Ditipu Miliaran Rupiah Umi Salmah
"Andai saja tadi pagi ada pengumuman di masjid, semua nelayan pasti mencari. Ini murni tanpa disuruh siapa pun menolong korban," ucapnya.
Ia mengaku tidak melihat ada anggota Basarnas yang mengevakuasi penumpang KM Santika Nusantara.
"Ada nelayan dari Desa Masalembu, Masalima," ucap dia.
"Sayangnya tidak ada dari pihak Syahbandar untuk minta bantuan warga dan bahkan tim Basarnas tidak ada di lokasi menolong korban," tambahnya.
Ahmad Yani menceritakan, penumpang KM Santika Nusantara tidak ditemukan di satu tempat saja, karena berpencar dihanyut arus.
• Puluhan Warga 2 Desa di Sumenep Geruduk Balai Desa, Tolak Cakades Berasal dari Luar Desa Setempat
Informasi yang diterima TribunMadura.com sampai pukul 16.30 WIB, proses evakuasi korban penumang masih belum selesai dan tim Basarnas masih dalam perjalanan.
"Ini masih dalam proses evakuasi, dan tim basarnas belum sampai katanya dalam perjalanan karena dari Kaliamantan dan Surabaya," kata Hendri, warga Pulau Masalembu.
"Diperkirakan masih nanti malam baru sampai," tambahnya.
Kepala BPBD Sumenep, Abd Rahman Riyadi membenarkan jika ada korban jiwa dalam insiden terbakarnya KM Santika Nusantara di Perairan Masalmbu.
• Madura United Tanpa Dejan Antonic saat Gelar Official Training Jelang Vs PSIS, Digantikan Sosok ini
"Ada korban jiwa, informasi terakhir ada 4 orang. Namanya belum tahu karena baru ditemukan, yang jelas laki-laki semuanya dewasa," kata Abd Rahman Riyadi.
Namun, Abd Rahman Riyadi menampik jika tim Basarnas belum di lokasi.
"Kalau Basarnas Surabaya gak mungkin berangkat, karena lebih dekat yang Kalimantan," jelas Abd Rahman Riyadi.
"Yang dari Perak itu 15 jam ke Masalmbu. Sekarang apinya dipadamkan tinggal evakuasi," tambah dia.
"Kita koordimasi sama Muspika setempat dan kalau tim Basarnas dari Balikpapan ada di sana karena lebih dekat dari sana," pungkasnya.
• Madura United Ingin Putus Puasa Kemenangan Melawan PSIS Semarang Meski Minim Persiapan Laga
• Tak Ada Cedera Serius, Kiper M Ridho Siap Tampil Laga Madura United Vs PSIS Semarang di Pamelingan