Sementara itu, Ketua Pagar Nusa Cabang Tuban, Abdul Mujib menyatakan, setelah ditelusuri atas kejadian tersebut memang benar ada anak PN. Tapi itu dari Bojonegoro.
Selain itu, acara tersebut sebenarnya merupakan acara anak rantau atau paguyuban Rembol dari Kabupaten tetangga, yang mengadakan acara di Kecamatan Singgahan.
"Itu semua bukan dari Tuban itu, kalau dari PN Tuban aman dan kondusif. Saya minta semua anggota PN Tuban untuk menjaga hubungan baik dengan semua Perguruan di setiap kecamatan," tegasnya.
• Banser Ansor, Warga Papua dan Pemuda Pancasila Penuh Keakraban dan Terus Bersilaturahmi
• LUMAJANG MEMANAS 4 Bulan Jelang Pilkades, 3 Rumah Warga Dilempar Bom Ikan Dalam Operasi Jelang Fajar
• Bangunan Ruko di Jalan Hamid Rusdi Kota Malang Bakal Digusur, Warga Datangi Yon Bekang 2 Kostrad
16 Orang Diamankan
Polres Tuban telah mengamankan belasan orang dan pendekar yang terlibat kericuhan dan bentrokan antara Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan oknum pendekar yang diduga ada yang dari perguruan Pagar Nusa (PN), Minggu (25/8/2019).
Dari belasan orang yang diamankan tersebut, semuanya merupakan dari kelompok Rembol (Kere Gerombol) yang diketahui anggotanya ada yang dari Pagar Nusa.
Namun demikian, kelompok tersebut bukan berasal dari Tuban, melainkan dari Kabupaten Bojonegoro.
"Ada 16 yang kita amankan, dari Rembol semua," kata Kapolres Tuban, AKBP Nanang Haryono kepada wartawan di Mapolres, Senin (26/8/2019).
Dia menjelaskan, sejumlah orang dan pendekar yang diamankan tersebut statusnya masih sebatas saksi.
"Mereka diamankan untuk dimintai keterangan. Jadi bukan ditangkap," tegas Nanang Haryono.
Sedangkan dari hasil penyelidikan, polisi sudah mengantongi nama satu orang yang diketahui sangat berperan dalam kejadian kericuhan dan bentrokan yang menyebabkan jatuhnya korban tersebut.
Ditambahkan Nanang, dalam penyelidikan masih dimungkinkan orang yang diamankan akan bertambah.
"Satu orang sudah kita kantongi identitasnya, masih memungkinkan bertambah. Hukum akan kita tegakkan," tegasnya.
Diketahui dari kejadian tersebut, satu pendekar PSHT diduga mengalami luka bacok di kaki hingga ototnya putus, selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Bojonegoro.
Selain itu juga menyebabkan lima orang dari PSHT mengalami luka.
Sedangkan dari PN Rembol juga ada satu yang luka lalu dibawa ke Rumah sakit. (*)