Di hadapan mahasiwa, Eko Ariwidodo, mengakui tindakannya itu.
Namun dirinya tidak bermaksud untuk menodai dan melecehkan citra organisasi PMII.
Eko Ariwidodo berasumsi jika organisasi ekstra kampus jangan sampai masuk kampus.
Sehingga ia menurunkan spanduk berlogo PMII, salah satu organisasi ekstra kampus.
“Baiklah, saya mengakui apa yang telah saya lalukan itu keliru dan salah. Saya sekarang minta maaf atas kehilafan saya.
Saya tegaskan, jika saya tidak punya niat sedikitpun untuk mencoreng PMII.
Apa yang telah saya lakukan kemarin itu, semata-mata emosi saya saja,” kata tegas Eko Ariwidodo.
Mahasiswa Tak Terima
Tetapi mahasiswa sepertinya tidak mau menerima alasan Eko Ariwidodo begitu saja.
Mahasiswa tetap menuding Eko sengaja berbuat itu, untuk membuat kegaduhan.
Mahasiswa tetap menghendaki agar Eko Ariwidodo keluar dari IAIN Madura.
Apa yang dilakukan Eko Ariwidodo menurukan spanduk dan terdapat logo PMII milik pengurus Rayon Fakultas Syariah IAIN Madura dan membuangnya ke tong sampah, menegaskan bahwa oknum dosen tersebut telah melecehkan dan menghina simbol organisasi.
Untuk itu, Lian Fawahan spontan membacakan tuntutannya, atas kasus tersebut.
Nunggu Rektor Datang
Sementara Rektor IAIN Madura, Mohammad Kosim, melalui Wakil Rektor III, Nur Hasan mengatakan, pihaknya akan melakukan musyawarah mengenai tuntutan yang disampaikan oleh para aktivis PMII.