Dan hasilnya selaput dara SA masih utuh dan tuduhan tidak perawan tidak terbukti.
"Jadi mudah-mudahan jikalau betulpelatih menyampaikan hal yang tersampaikan di media," ucap dia.
"Maka kami minta pelatih meminta maaf pada atlet dan ibunnya. Karena social punishment itu berat," pungkas Khofifah.
• Derby Suramadu Madura United Vs Persebaya, Aji Santoso Ingin Timnya Manfaatkan Kondisi Mental Lawan
• Respon Mengejutkan Gubernur Khofifah saat Kepala Dishub Jatim Mengaku Maju pada Pilkada Sumenep 2020
Tanggapan KONI Jatim
KONI Jatim membantah bahwa pemulangan atlet senam lantai inisial SA asal Kabupaten Kediri, Jawa Timur, karena tidak perawan.
Ketua Harian KONI Jatim, M Nabil mengaku, mendapat laporan dari pelatih Timnas dan melakukan penyelidikan.
Hasilnya, kata M Nabil, pernyataan bahwa atlet inisial SA dipulangkan karena tidak perawan itu, sama sekali tidak benar.
Menurut M Nabil, pencoretan dilakukan pada atlet inisial SA karena atlet berusia 17 tahun itu melakukan tindakan indisipliner.
"Jadi intinya tidak karena status keperawanan," kata M Nabil, Jumat (29/11/2019).
"Ini soal kedisiplinan, terutama soal prestasi, karena setiap cabang olahraga ada standarnya masing-masing," sambung dia.
Sebelumnya beredar kasus pemulangan atlet senam lantai yang diproyeksikan untuk Sea Games 2019 Filipina inisial SA yang dipulangkan akibat pernyataan bahwa ia tidak perawan.
Bahkan, Nabil menegaskan isu itu sama sekali tidak benar, karena pihaknya sudah membuktikan dengan melakukan tes secara medis.
"Sudah kita buktikan, dan hasilnya dia itu masih perawan," tambahnya.
Hanya saja, dikatakan Nabil, pihaknya belum mengetahui persis mengapa tuduhan itu disampaikan dan dibesar-besarkan di media.
Apalagi substansi dari yang dipersoalkan, sama sekali tak ada hubungannya dengan prestasi atlet.
"Inikan tidak ada hubungannya dengan prestasi atlet. Misalnya dia (atlet) melakukan kesalahan moral, kemudian terbukti zinah, narkoba, pencurian, kita keluarkan," tambah Nabil.