Di sisi lain, jajaran pengurus Arsada Jatim yang juga Direktur Utama RSUD Dr Soetomo, Joni Wahyuadi, mengatakan bahwa total ada 74 rumah sakit yang tergabung dalam Arsada Jatim.
Lima di antaranya adalah rumah sakit milik Pemprov Jatim dan juga ada rumah sakit di bawah UPT Pemprov Jatim.
Selain itu tergabung pula dalam Arsada adalah rumah sakit milik pemerintah daerah di Jawa Timur.
Pihaknya mengakui di era JKN saat ini yang menjadi tantangan adalah antrean. Dan antrean ini terjadi di semua negara yang menerapkan universal coverage.
Di Jawa Timur sendiri operasi yang mengalami antrean panjang adalah operasi tulang, dan operasi otak. Pasien harus antre menunggu operasi sampai tiga bulan.
"Kita yang terbanyak itu operasi tulang, operasi bedah otak. Itu antriannya sampai 300 orang lebih lalu operasi jantung antriannya bisa sampai 3 bulan.
Ini kita sedang terus jalin koneksitas jaringan itu dengan telemedicine. Jadi kita nanti dengan Rumah Sakit lain itu ya salah ngomong, komunikasi tentang kebutuhan menangani pasien," kata Joni.
Integrasi ini akan dijalin antar rumah sakit daerah baik di Jawa Timur juga di luar pulau Jawa.
Sehingga misalnya ada pasien yang antre di rumah sakit tertentu, dikomunikasikan ke rumah sakit lain yang bisa menangani dan ada kelengkapan alatnya tersedia.