Masyarakat diimbau agar tidak menimbun stok bahan pangan dan masker terkait penyebaran virus corona di Indonesia
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian mengimbau masyarakat di Jawa Timur agar tidak menimbun stok bahan pangan, apalagi masker.
Tito Karnavian mengatakan, masyarakat tidak perlu panik dengan penyebaran virus corona di Indonesia.
"Tidak perlu panik," kata Tito Karnavian di Hotel Shangrilla, Kota Surabaya, Rabu (4/3/2020).
• Begini Cara Mudah Mengecek Ranking Hasil Tes SKD CPNS 2019, Bisa Lanjut ke Tes SKB Jika Lolos
• Info Pengumuman Hasil Tes SKD CPNS 2019, Simak Jadwal Pelaksanaan Tes SKB Selengkapnya di Sini
• Pasien Penderita Virus Corona Apakah Ditanggung BPJS? Begini Penjelasan Pihak BPJS Kesehatan
"Masyarakat dan rekan-rekan pejabat, jangan mengeluarkan komentar-komentar sendiri yang sektoral dan membuat masyarakat panik," tegas dia.
Ia menegaskan bahwa Indonesia sudah biasa menghadapi outbreak atau wabah penyakit.
Wabah penyakit itu, kata dia, di antaranya demam berdarah, SARS, MERS, dan saat ini yang tengah menimpa Indonesia, yaitu virus corona.
Tito Karnavian menegaskan, warga Indonesia tetap bertahan sampai sekarang.
Terlebih, menurutnya virus corona berdasarkan penelitian, tingkat fatalitasnya sangat rendah sekali.
Oleh sebab itu, alih-alih membuat panik, ia menimbau warga agar melakukan pencegahan dan penanganan yang terbaik.
Yang terpenting, kata dia, memberikan masyarakat masukan bagaimana mencegah yang baik dan beribadah yang banyak.
• Masker Jadi Barang Langka di Sampang Madura, Pihak Apotek Batasi Jumlah Maksimal Pembelian Warga
• Lebih dari Seribu Kios Pedagang di Pasar Baru Tuban Ludes Terbakar, Total Kerugian Masih Didalami
"Ketenangan kita akan mampu meningkatkan imun tubuh. Maka jangan menjadi cemas dan panik, apalagi nimbun stok bahan panganan," ungkap dia.
"Karena Bulog sudah menyampaikan itu. Dan tidak pelu nimbun-nimbun masker. Nggak perlu itu," tegasnya.
Lebih lanjut, dikatakan Tito, adanya virus corona outbreak ini membuat tekanan ekonomi yang tak ringan. Bukan hanya untuk Indonesia tapi untuk dunia.
Karena episentrum dari wabah ini adalah sang raksasa ekonomi, yaitu Tiongkok yang juga adalah mesin produksi dunia.