Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama
TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Sebuah toko perlengkapan bayi dan ibu hamil di Jalan Wijaya Kusuma Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang menjadi sasaran perampok, Rabu (4/3/2020) sekitar pukul 10.00 WIB.
Seorang pria misterius datang ke toko perlengkapan bayi dan meminta uang kepada pemilik toko.
Dalam aksinya, pria misterius itu menggunaka senjata api (senpi).
Menurut menantu korban, Beni mengatakan, bahwa pelaku menodongkan Senpi kepada ibu mertuanya yang saat itu menjaga toko seorang diri.
Merasa takut karena senpi ditodongkan tepat di hadapan muka, Korban mengeluarkan semua uang yang berada di laci dan memberikannya kepada pelaku.
"Uang yang diberikan kepada pelaku sekitar Rp 3 juta dan uang itu berhasil dibawa lari," ujarnya kepada TribunMadura.com, Rabu (4/3/2020).
Dijelaskan, sebelum berhasil membawa kabur uang milik korban, pria tersebut berpura-pura membeli susu dengan menanyakan terhadap korban terkait sejumlah jenis merek susu SGM.
• Cara Jitu Dinkes Sumenep Atasi Penyebaran Hoax Virus Corona, Buka Posko Konsultasi untuk Masyarakat
• Stok Masker Kosong di Beberapa Apotek Pamekasan, Pasokan Mulai Tak Lancar Sejak Dua Bulan
• Ribuan Calon Anggota PPS Jalani Tes Tulis, Satu Desa di Sumenep Tanpa Pendaftar
• Perangi Hoax, Jurnalis Center Pamekasan Gandeng PWI Gelar Safari Jurnalistik dan Kepenulisan
• Antisipasi Dini Penyalahgunaan Narkoba, BNN Kabupaten Pamekasan Tes Urine Siswa di SMAN 1 Waru
• BREAKING NEWS: Polda Jatim Gerebek Rumah Ganja di Perumahan Wisma Lidah Kulon Surabaya
Kemudian pelaku mengaku, kepanasan karena di dalam toko tidak ada kipas sehingga meminta air gelas kepada korban.
Permintaan pelaku tersebut ditolak oleh korban karena tidak memiliki jenis air yangerupakan permintaan dari pelaku, yakni air kemasan gelas.
"Setelah mertua saya menolak permintaannya, pelaku keluar dari toko dan berselang beberapa detik dia masuk lagi dengan membawa senjata api.
Pria tersebut langsung menodongkan kepada mertua saya dan mengatakan 'jangan lari serahkan uang dan perhiasannya' ," jelas Beni.
Dengan posisi terancam, mertua Beni akhirnya pasrah dan memberikan cincin yang dikenakannya beserta uang yang ada di laci dengan cara meletakkannya di atas meja.
"Tapi yang dibawa oleh pelaku hanya uangnya saja sedangkan cincinnya ketinggalan, mungkin pria itu panik sehingga terburu-buru.
Apalagi saat hendak lari, uang yang dibawa kabur berceceran di atas lantai toko" ucap Beni.