Virus Corona di Tuban

Petugas Medis di Tuban Berstatus PDP Corona Meninggal, Kadinkes Sebut Hasil Rapid Tes Positif

Penulis: Mohammad Sudarsono
Editor: Elma Gloria Stevani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto ilustrasi: Proses pemakaman pasien Covid-19. Seorang tenaga medis berstatus PDP di Tuban meninggal dunia.

TRIBUNMADURA.COM, TUBAN - Pasien dalam pengawasan (PDP) kasus virus corona atau Covid-19 meninggal di RSUD Dr Koesma, Senin (6/4/2020).

Pasien tersebut seorang pria berusia 54 tahun asal Kecamatan Semanding, yang diketahui merupakan tenaga medis.

"Benar, seorang tenaga medis perawat meninggal dunia. Statusnya PDP," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban, Bambang Priyo Utomo dikonfirmasi.

Belum Ada Daerah di Jatim Ajukan PSBB, Termasuk Surabaya dan Malang, Ternyata Harus Penuhi 3 Syarat

Curahan Hati Dokter RSUD Dr Soetomo Tangani 10 Pasien Positif Corona, Ungkap Situasi dan Jam Kerja

Antisipasi Khofifah Jika Warga Tolak Pemakaman Jenazah Positif Corona: Siapkan Sebidang Tanah Khusus

Dia menjelaskan, dari hasil pemeriksaan rapid tes memang menunjukkan positif, namun untuk akurasi rapid tes sendiri dipersentasekan sekitar 60 persen.

Sehingga, untuk memastikan suspect corona atau tidak, sampel yang bersangkutan kini telah diuji Swab dengan dikirim ke Balitbang Kesehatan.

"Kita menunggu hasil Swab apakah positif corona atau tidak, belum keluar hasilnya, tapi kalau hasil rapid tes memang positif," ujarnya.

Disinggung berapa lama pasien diisolasi, Bambang menyebut sejak dinyatakan sebagai PDP hingga nyawanya tidak tertolong, yang bersangkutan sudah menjalani sekitar kurang lebih 5 hari perawatan.

Gaji ke-13 PNS dan THR Terancam Dipangkas, Sri Mulyani Sebut Akan Jadi Pertimbangan Presiden Jokowi

Ormas di Sampang Diimbau Memberikan Masker Berbahan Kain Katun kepada Masyarakat

Tiga Warga Ponorogo Dinyatakan Positif Covid-19 Setelah Menghadiri Acara di Surabaya

Untuk pemakaman sendiri akan dilakukan menggunakan SOP penanganan pasien covid-19, sebagaimana protokol yang ditetapkan.

"Sekitar 5 hari menjalani perawatan di RSUD Dr Koesma, namun nyawanya tidak terselamatkan," pungkasnya.

Kabar terbaru, perawat tersebut sebelumnya menjalani pelatihan Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) di Asrama Haji Surabaya.

Namun upaya konfirmasi terkait hal tersebut ke Kepala Dinas Kesehatan belum mendapat jawaban.

Berita Terkini