Virus Corona di Jawa Timur

81 Peserta Pelatihan Petugas Haji dari Klaster Asrama Haji Sukolilo Surabaya Positif Covid-19

Penulis: Sofyan Candra Arif Sakti
Editor: Elma Gloria Stevani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Jawa Timur Kohar Hari Santoso

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Sebanyak 81 orang dari 413 orang peserta Pelatihan Petugas Ibadah Haji (PPIH) Indonesia di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, pada 9-18 Maret 2020, dinyatakan positif Covid-19.

Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Kohar Hari Santoso menyebutkan, jumlah tersebut setara dengan attack rate atau tingkat serangan sebesar 19,6 persen, dari total seluruh peserta.

"Boleh dikatakan 1/5 peserta yang ketularan Covid-19 nya," kata Kohar Hari Santoso di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (24/4/2020).

Namun begitu, Kohar Hari Santoso tak menyebutkan berapa jumlah pasien sembuh atau meninggal dunia dari klaster ini.

Datang dari Bekasi, Pasien PDP Meninggal Dunia Setelah Melahirkan di RSUD Dr Koesma Tuban

Satu PDP Covid-19 di Tuban Meninggal Dunia, Sempat Kontak dengan Anaknya yang Pulang dari Surabaya

PDP Covid-19 di Bojonegoro Meninggal Dunia, Dimakamkan Sesuai Protap Corona

Di pelatihan tersebut 413 peserta terbagi menjadi 10 kelas. Ia menjabarkan di kelas 1 terdapat 40 peserta, 7 di antaranya positif.

Lalu di kelas 2, ada 44 peserta, 15 di antaranya positif. Kemudian kelas 3, ada 40 peserta, 13 di antaranya terkonfirmasi positif.

Kemudian di kelas 4 ada 40 peserta, 7 orang di antaranya positif. Di kelas 5 ada 45 peserta, 14 orang di antaranya terkonfirmasi positif.

Lalu di kelas 6 terdapat 40 orang, 9 orang di antaranya positif. Dan kelas 7 terdapat 44 orang, 7 di antaranya positif.

Adapun, di kelas 8 terdapat 40 peserta, 4 orang di antaranya terkonfirmasi positif. Kelas 9 terdapat 40 peserta, 1 orang di antaranya positif. Dan yang terakhir di Kelas 10 terdapat 40 peserta, 4 orang di antaranya positif.

"Kayaknya yang paling banyak berdekatan dengan sumber penularan itu teman-teman di kelas 2 dan 3, sehingga tingkat penularannya cukup intens," pungkasnya.

Berita Terkini