TRIBUNMADURA.COM - Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi memastikan driver ojek online (Ojol) wanita berinisial DAW yang meninggal 7 Juni lalu positif Covid-19.
Joni menjelaskan, pasien tersebut awalnya menjadi korban kecelakaan pada tanggal 6 Juni dan dirawat di salah satu rumah sakit swasta di Surabaya.
"Di sana dokternya cukup teliti, dilakukan pemeriksaan yang ketat, yang sesuai prosedur kesehatan yang seharusnya dilakukan, walaupun dia kecelakaan. Juga dilakukan rapid test dan hasilnya nonreaktif," kata Joni, Selasa (9/6/2020).
Setelah itu, pasien tersebut dilakukan CT Scan atau foto torax dimana hasilnya ada infeksi paru-paru yang dikenal sebagai Ground-glass opacities (GGO).
• Ramalan Zodiak Cinta Rabu 10 Juni 2020, Cancer Mesra, Taurus Terperangkap Dalam Hubungan Misterius
• Ramalan Zodiak Rabu 10 Juni 2020, Capricorn Gila Kerja, Cancer Teman Dekat Terkesan dengan Sikapmu
• Kronologi Warga Pegirian Surabaya Bawa Pulang Jenazah Covid-19, Bermula saat Keluarga Berunding
"Menunjukkan bahwa paru-parunya itu tenggelam dalam air," lanjut Joni Wahyuhadi.
Setelah itu, pasien tersebut dirujuk ke RSUD Dr Soetomo setelah dilakukan pemeriksaan ternyata pasien beresiko tinggi terpapar Covid-19 sehingga diputuskan untuk dilakukan tes swab.
"Swabnya ini perlu waktu. Dari hasil rapidnya test negatif, ada GGO, ada panas, dan kecelakaan. Sembari menunggu (hasil tes swab) ternyata semakin berat sesaknya," kata Joni.
• UPDATE Corona di Jatim, Tambah 189 Pasien Baru, Kasus Covid-19 Tembus 6.518, Terbanyak Gejala Ringan
• BREAKING NEWS: Terminal Purabaya Kembali Beroperasi, Penumpang Wajib Bawa Surat Keterangan Sehat
• PSBB Surabaya Raya Berakhir, Pangdam V Brawijaya: Atasi Covid-19 Tidak Perlu Pakai Drama
"Pasien tersebut lalu meninggal sebelum dilakukan operasi karena rencananya akan dilakukan operasi (patah tulang). Sebetulnya pihak keluarga sudah tahu kalau ini ada Covid-19 nya, tapi kita di Dr Soetomo dijelaskan kalau PCR nya belum keluar" lanjutnya.
Benar saja, setelah hasil swabnya keluar, pasien tersebut positif Covid-19.
"Orang dengan trauma itu imunitasnya turun, sehingga beliau tidak terdeteksi saat rapid test menunjukkan tidak reaktif. Berarti imunitas nya tidak terlalu bagus sehingga bahaya sekali jika terinfeksi oleh virus," pungkasnya.