Mendapati hal itu, pihak RW berencana akan melaporkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya.
Namun, hingga kini, Supriyo mengaku masih menunggu konfirmasi pihak rumah sakit terlebih dahulu.
"Belum lapor ke Gugus Tugas Surabaya," kata dia.
"Konfirmasi dulu ke rumah sakit seperti itu lalu saya lapor ke Gugus Tugas Surabaya," ujar dia.
Saat dikonfirmasi, Humas RS Wiyung Sejahtera, Angelia Merry mengatakan, pihak rumah sakit sudah melakukan pengurusan jenazah sesuai SOP.
Ia mengaku jika pihak rumah sakit telah memandikan serta menyolati jenazah karena muslim, kemudian memasukkan ke kantong dan peti jenazah.
• UPDATE Kasus Virus Corona di Tuban 14 Juni 2020: Ada 4 Pasien Baru dan Dua Orang Meninggal Dunia
Masalah kain kafan, Merry menjelaskan bahwa hal itu sudah sesuai dengan panduan Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam.
Panduan itu menyebut bahwa jenazah [Covid-19] ditutup dengan kain kafan/bahan dari plastik (tidak dapat tembus air).
Jenazah juga dapat ditutup dengan bahan kayu atau bahan lain yang tidak mudah tercemar.
Berdasarkan pedoman itu, kantong jenazah bisa digunakan sebagai pengganti kain kafan.
Sementara pemberian popok kepada jenazah, hal itu untuk mencegah keluarnya cairan dari tubuh bagian bawah.
"Kami menjalankan sudah sesuai panduan Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam," jelas Angelia Merry.
• Update Covid-19 di Sampang, Pasien Positif Virus Corona Bertambah 6 Orang Per 14 Juni 2020
"Dan Kami menggantikan kafan dengan kantong jenazah dari bahan plastik yang tidak tembus air," ujarnya.
"Kenapa dikasih popok, karena untuk mencegah cairan yang masih kemungkinan keluar dari dalam tubuh bagian bawah," imbuh dia.
Tak hanya itu, ia juga menampik tudingan warga setempat jika rumah sakit telah menelantarkan jenazah di depan TPU.