TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Warga Kota Surabaya digegerkan dengan kabar jika jenazah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 atau virus corona dimakamkan tanpa menggunakan kain kafan.
Kabar menyebutkan bahwa jenazah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) itu hanya dimakamkan berbalut popok.
"Ya benar sesuai kabar yang beredar, jenazah hanya dibalut popok," kataKetua RW Kebraon, Kecamatan Karangpilang, Kota Surabaya, Supriyo, saat dikonfirmasi Senin (15/6/2020).
• Mayat Wanita di Kamar Apartemen Surabaya Ternyata Seorang Pengusaha, Ini Penyebab Kematian Korban
• Satu Keluarga di Malang Terinfeksi Virus Corona, Diduga Tertular dari Bapak yang Lebih Dulu Covid-19
• Risma Pingsan saat Sosialisasi Protokol Kesehatan Covid-19, Begini Keadaan Terkini Sang Wali Kota
Jenazah Pasien Dalam Pengawasan yang dibalut menggunakan popok itu merupakan pria berinsial T (72), warga Kebraon.
Ia meninggal dunia saat mendapatkan perawatan di RS Wiyung Sejahtera.
Cerita bermula saat pihak keluarga meminta agar jenazah bisa dikebumikan di TPU Kebraon.
Saat proses pengantaran jenazah, kata Supriyo, tim medis rumah sakit hanya meletakkan peti berisi jenazah di depan TPU.
Petugas RS itu pun lalu meninggalkan peti jenazah tersebut.
Melihat hal itu, keluarga almarhum dan warga berinisiatif memakamkan sendiri.
• Jenazah Pasien Covid-19 Diambil Paksa Keluarga, Pelaku Ungkap Permintaan Maaf Meski Diproses Hukum
Mereka mengenakkan jas hujan untuk mengantisipasi penularan virus corona.
Pada saat proses itu, peti jenzah tersebut tak sengaja terbuka.
Keluarga dan para warga terkejut lantaran melihat jenazah hanya dibalut kain popok dan dimasukkan ke dalam kantong.
Tak ada kain kafan yang membungkus tubuh jenazah itu.
"Gak sengaja peti terbuka. Kemudian memperlihatkan jenazah hanya dibungkus kantong jenazah dan memakai popok," kata dia.
"Tapi tidak dikafani," ujarnya.
• Evakuasi Mayat Wanita di Kamar Apartemen Surabaya Dilakukan sesuai Prosedur Covid-19, Ini Sebabnya