Virus Corona di Surabaya

Rasio Tracing Surabaya Terendah di Jawa Timur, Pemkot: Sudah Terdata 12.000, Tak Seperti Daerah Lain

Penulis: Yusron Naufal Putra
Editor: Elma Gloria Stevani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Pemkot Surabaya memberikan respons terkait rasio tracing di Kota Surabaya disebut rendah oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim.

Anggapan itu dibantah lantaran Pemkot Surabaya menyebut telah melakukan pola tracing yang massif.

"Saya rasa tracing kita sudah cukup lumayan," kata Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita, Rabu (17/6/2020).

Febria Rachmanita menyebut, tracing di Kota Surabaya telah dilakukan sejak awal temuan kasus virus corona di kota Surabaya.

Tracing atau pelacakan dilakukan secara massif seiring pertambahan kasus terkonfirmasi di Kota Surabaya.

Sejumlah Ruas Jalan di Sidoarjo Bakal Berganti Nama

Kapolres Pamekasan Cek Kesiapan Dua Kampung Tangguh dan Berikan Bantuan Sosial Paket Sembako

Attack Rate di Surabaya Raya Kembali Melonjak, Joni Wahyuhadi: Seharusnya Kita Kembali ke PSBB

Hingga saat ini sudah ada ribuan orang yang terdata lantaran gencarnya tracing di Kota Surabaya.

Jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODR) atau Orang Dalam Risiko (ODR)  di Kota Surabaya mencapai angka belasan ribu.

Tepatnya sekitar 12 ribu sekian. Hal itu disebutnya lantaran gencar dilakukan pelacakan.

"Kalau misalnya itu dibilang kecil, ada enggak daerah lain yang 12 ribu nyarinya, tracing," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya itu.

Pola tracing yang digunakan oleh Pemkot Surabaya yakni dengan melacak kontak erat pasien konfirmasi di Surabaya.

Tak hanya dilingkungan keluarganya, melainkan juga tempat kerja sang pasien, serta pernah bertemu siapa saja dalam kurun waktu dua minggu terakhir.

Pola tracing ini bakal kian massif ke depan. 

Uang Rp 1000 Koin Gambar Kelapa Sawit Viral Dibandrol Hingga Jutaan Rupiah, Kolektor Angkat Bicara

Uang Rp 1000 Koin Kelapa Sawit Dijual Ratusan Juta, Ini 10 Koin Termahal di Dunia, Nilainya Rp 140 M

40 Pasien Positif Covid-19 di Kota Malang Berasal dari Klaster Keluarga, 10 Orang Isolasi Mandiri

Febria Rachmanita mengungkapkan, dalam waktu dekat bakal ada bantuan tenaga dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.

"Kemudian kita kemarin juga dapat bantuan beberapa tenaga yang biasa membantu kita dalam penurunan angka kematian ibu dan bayi. Nah, itu nanti yang akan membantu kita lagi ke depan," tutur Febria Rachmanita.

Tracing itu kemudian diikuti oleh sejumlah pemeriksaan, seperti rapid test hingga swab test. Hingga saat ini, dia menyebut rapid test di Surabaya telah dilakukan sekitar 66.522, hal itu terhitung sejak awal Mei lalu. Sedangkan, swab 9.304.

Halaman
12

Berita Terkini