"Sama-sama ODGJ. Hanya Mbah Tumiran tidak separah anaknya," terang Zainuddin.
Ia mengatakan, ayah dan anak ini hanya tinggal berdua saja.
Tumiran sudah cerai dengan istrinya yang memilih tinggal tepisah.
Selama ini warga dan pemerintah desa setempat yang memelihara Tumiran dan Imam.
"Korban ini sudah biasa datang ke rumah saya, atau ke kantor minta makan.
Warga juga sudah biasa," ungkap Zainuddin.
Tumiran juga kerap mengadu karena disakiti anaknya.
Warga pun terbiasa mendengar teriakan Tumiran karena konflik dengan Imam.
• Resepsi Pernikahan Pengantin ini Terpaksa Dibatalkan, Padahal Telanjur Pasang Tenda Panggung Hajatan
Namun terhadap tetangganya, Imam dikenal tidak pernah melakukan kekerasan.
"Kalau sama tetangga dia baik. Hanya pada bapaknya kadang main fisik," samung Zainuddin.
Sementara Ilham, salah satu tetangga yang pertama kali melihat Imam memangku ayahnya di tanah.
Saat itu kondisi Tumiran sudah tidak bernafas.
Imam juga menangis sesenggukan seperti menyesali perbuatannya.
"Niatnya mau melihat kondisi Mbah Tumiran, tapi ternyata sudah bernyawa dipangku Imam," ujar Ilham.
Saat ini Imam masih di ruang tahanan Polsek Rejotangan.
Sementara Polisi menyita balok bayu, batako dan sebilah arit sebagai barang bukti.
Rumah Tumiran juga masih dipasangi garis polisi. (David Yohanes)