TRIBUNMADURA.COM, TULUNGAGUNG - Guru kelas 6 SDN Mangunsari, Kecamatan Kedungwaru mengadakan home visit untuk menggantikan belajar tatap muka di sekolah.
Sebanyak 24 siswa kelas 6 dibagi menjadi empat kelompok.
Mereka kemudian belajar di rumah warga yang disepakati, dan guru kelas datang untuk mengajar.
Ketua Kelas 6 SDN Mangunsari, M Qiston Faturozi mengaku kurang nyaman belajar berkelompok.
"Inginnya sekolah, bisa ketemu teman ramai-ramai," ucap Qiston, saat ditemui di tempat home visit, Senin (27/7/2020).
Masih menurut Qiston, selama ini para siswa belajar lewat gawai.
• Bhabinkamtibmas Polsek Galis Pamekasan Salurkan Bantuan Beras Tahap II ke Warga Terdampak Covid-19
• Download Lagu MP3 Terlanjur Mencinta - Lyodra, Tiara Andini dan Ziva, Ada Video Klip dan Lirik Lagu
• Bertambah 109 Kasus Dalam Tiga Hari, Wali Kota Malang Sutiaji Optimistis Corona Turun Bulan Agustus
Namun ternyata banyak kesulitan selama pelaksanaannya.
Misalnya ada materi yang tidak dipahami, tidak ada yang bisa ditanyai.
"Harapannya virus cepat hilang, kami bisa sekolah lagi," ucap Qiston.
Salah satu wali murid yang ditempati untuk home visit, Muasifah (58), warga Desa Mangunsari Gang 1 RT2 RW2, Kecamatan Kedungwaru.
• Sutiaji Ungkap Kekeliruan Data, Seharusnya Angka Kesembuhan Covid-19 di Kota Malang Capai 62 Persen
• Kisah Guru SD di Tulungagung, Datangi Rumah-rumah Siswa untuk Mengajar Selama Pandemi Virus Corona
• Selama 4 Bulan Pandemi Covid-19, Sudah 30 Tenaga Kesehatan di Pamekasan yang Positif Terpapar Corona
Menurut Muasifah, home visit sangat membantu selama larangan tatap muka.
Setidaknya para siswa masih mendapatkan penjelasan dari guru, khususnya materi-materi yang sulit.
"Dari pada kemarin lewat HP, saya tidak ngerti sama sekali. Kalau ada yang gak dimengerti, saya juga gak bisa menjelaskan," ucap Muasifah.
Muasifah juga tidak keberatan rumahnya dipakai belajar bersama.
Sebab saat siang rumahnya sepi, tidak ada aktivitas sama sekali.
Muasifah justru merasa senang rumahnya dijadikan tempat belajar bersama.