TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Pemkot Surabaya mengeluarkan surat edaran agar kegiatan tasyakuran dan lomba-lomba menjelang 17 Agustus tak diadakan.
Alasan utamanya adalah situasi pandemi virus corona.
Kepala BPB Linmas Surabaya, Irvan Widyanto mengatakan, dalam kegiatan tersebut pasti melibatkan banyak orang yang berkumpul. Sehingga dikhawatirkan terjadi kerumunan.
• 51.081 Tenaga Kerja di Jatim Terdampak Covid-19, Gubernur Siapkan Strategi Pemulihan Ekonomi
• Tahun 2020, Pemerintah Kabupaten Pamekasan Akan Permudah Pengurusan Izin Usaha Tembakau
• Pemkot Surabaya Beri Rekomendasi Lomba HUT RI 17 Agustus di Masa Pandemi, Beralih ke Sistem Online
"Kemudian, pasti makan-makan, otomatis buka masker jadi surat ini bentuknya imbauan," kata Irvan Widyanto saat ditemui di Balai Kota Surabaya, Senin (10/8/2020).
Menurut Irvan Widyanto, pihaknya berharap agar masyarakat memahami hal tersebut. Meskipun biasanya kegiatan lomba-lomba agustusan seolah seperti tradisi rutin saban tahun.
Namun karena masih dalam situasi pandemi Covid-19, sehingga Pemkot Surabaya mengimbau tak ada gelaran lomba-lomba menjelang 17 Agustus.
"Mengingatkan, kegiatan seperti itu cukup berisiko, termasuk di dalam lomba-lomba itu untuk sementara kita imbau diganti kegiatan lain," ujarnya.
• BREAKING NEWS - Mayat Pria Ditemukan di Akses Jembatan Suramadu, Kondisi Wajah Berlumuran Darah
• BREAKING NEWS: Kecelakaan Tunggal di Jembatan Ngujang 2 Tulungagung, 3 Bocah Terluka Setelah Balapan
• Penyebab Murahnya Harga Beli Tembakau Diungkap Wabup Pamekasan, Masuknya Tembakau Jawa ke Madura
Dalam rapat yang dilakukan Pemkot Surabaya bersama FKM Universitas Airlangga Surabaya, Persakmi dan pakar di Surabaya beberapa waktu lalu, menghasilkan jika kegiatan semacam itu cukup berisiko.
Rapat tersebut di antaranya mempertimbangkan faktor risiko penularan Covid-19.
Menurut Irvan, rapat itu juga untuk memberikan penjelasan kepada warga yang kerap bertanya bolehkah menggelar kegiatan agustusan di tengah pandemi virus Corona.
Sementara untuk upacara tetap bakal diadakan, namun dengan protokol kesehatan yang ketat.