Berita Batu

Pembelajaran Tatap Muka Berlangsung, Siswa di SMK di Kota Batu Wajib Berbagi Lokasi Sepulang Sekolah

Penulis: Benni Indo
Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kegiatan belajar mengajar tatap muka di SMKN 2 Batu, Senin (24/8/2020).

TRIBUNMADURA.COM, BATU – Para siswa di SMKN 2 Kota Batu mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka.

Mereka juga wajib membagikan lokasi terkini melalui aplikasi WhatsApp kepada guru pengampu setelah pulang sekolah.

Kepala Sekolah SMKN 2 Batu, Heni Mahendrayani menjelaskan, hal tersebut dilakukan agar guru mengetahui jika siswa langsung pulang ke rumah selepas dari sekolah.

Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka Siswa SD-SMP di Sampang, Ini Lembaga Sekolah yang Dipilih

Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka Siswa di Kota Blitar, Masih Banyak Pelajar Belum Dapat Izin Ikut

Mengenal Ali Zaenal, Founder Bani Grup di Pamekasan, Awal Rintis Karier hingga Jadi Pengusaha Sukses

Dengan adanya pemantauan yang ketat itu, kata Heni Mahendrayani, diharapkan pembelajaran tatap muka berjalan efektif dan aman karena masih dalam masa pandemi.

“Pengamanannya super ketat, ketika anak pulang, harus membagikan lokasi secara langsung agar terpantau melalui," kata Heni saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (24/8/2020).

"Itu upaya untuk desain tatap muka benar-benar efektif dan aman,” sambung dia.

Heni menerangkan, pada hari ketiga masa pembelajaran tatap muka, belum ada kendala yang dihadapi.

Para siswa yang hadir ke sekolah separoh dari 25 persen kapasitas kelas.

Mereka pun harus mendapatkan surat izin dari orangtua jika ingin sekolah.

Pihak sekolah telah mendesain dengan cermat formulir dan pembagian terhadap pelajar yang masuk ke sekolah.

Kegiatan belajar mengajar tatap muka di SMKN 2 Batu, Senin (24/8/2020). (TRIBUNMADURA.COM/BENNI INDO)

Kisah Preman Pengusaha Kuta 20 Tahun Cari Ustaz Madura yang Kenalkan Islam, Hidayah saat Adzan Subuh

Dua Pria Kalianget Sumenep Asyik Berduaan di Rumah Kosong, Pasrah Tak Berdaya saat Digerebek Polisi

Adanya formulir persetujuan dari orangtua tersebut dibuat agar kapasitas siswa dapat dikendalikan dan orangtua mengetahui kalau anaknya berangkat sekolah.

“Sisanya yang tidak tatap muka, tetap daring. Kami sudah punya pemetaan mata pelajaran mana yang daring dan tatap muka,” terangnya.

Ada 525 siswa di SMKN 2 Batu, Heni memberlakukan hanya 60 pelajar saja yang datang ke sekolah per hari.

Selain itu, tidak ada shift karena sekolah memiliki memiliki ruangan yang memadai.

“Satu ruang prinsipnya 10 sampai 15 siswa, tapi faktanya banyak tidak sampai 10. Ini kan masih uji coba se Jatim untuk sekolah yang dalam pengelolaan provinsi," jelas dia.

Halaman
12

Berita Terkini