Wahid menambahkan, alasan penambahan SMK yang uji coba adalah karena siswa SMK dianggap lebih memerlukan pembelajaran tatap muka untuk keperluan praktiknya.
"Karena SMK ini lebih memerlukan tatap muka, khususnya untuk praktik, sehingga didahulukan. Sudah tujuh bulan ini tidak pegang alat," tandasnya.
Wahid meyakinkan, selama pandemi virus corona ini tidak ada tempat yang aman bagi pelajar. Jika melihat di kondisi sekarang dimana pelajar banyak ditemui di kafe, atau warung kopi untuk mendapatkan akses internet, tempat tersebut tidak memberi jaminan keamanan bagi pelajar.
"Justru sekarang ini, tidak ada tempat yang aman dari Covid-19. Yang paling aman adalah sekolah," tegasnya.