Sopir atau Pekerja Kantoran Sering Merasakan, Sindrom Bokong Timbulkan Rasa Tak Nyaman Hingga Sakit

Editor: Aqwamit Torik
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi sindrom bokong saat duduk terlalu lama

TRIBUNMADURA.COM - Bekerja di depan meja atau menjadi sopir dalam perjalanan jauh mengharuskan kita untuk berlama-lama duduk di kursi.

Tapi terkadang duduk terlalu lama bisa menyebabkan efek samping.

Bahkan, menyebabkan rasa sakit pada bokong atau pantat.

Ternyata rasa sakit dan tidak nyaman itu merupakan sindrom.

Kondisi ini secara medis diberi nama lower cross syndrome, gluteal amnesia atau gluteus medius tendinosis. Sebutan lebih mudahnya, sakit bokong atau sindrom bokong mati rasa.

Ditinggal Ibu Keluar Rumah, Balita 11 Bulan di Mojokerto Tewas setelah Tercebur ke dalam Kolam Ikan

Isabella Guzman, Bunuh Ibunya Sendiri Secara Sadis, Tapi Tak Berujung Penjara, Simak Kisahnya

Kecelakaan Maut di Jalan Raya Surabaya - Mojokerto, Satu Pengendara Motor Tewas di Lokasi Kejadian

Namanya mungkin terdengar lucu, namun rasa tidak nyaman yang dirasakan jelas tidak lucu.

Menurut ahli tulang, Andrew Bang, DC, istilah itu digunakan agar lebih mudah dipahami.

Mereka yang mengalami sindrom ini merasakan otot yang tegang dan lemah yang menciptakan sebuah ketidakseimbangan.

Duduk dalam waktu lama memang dapat melemahkan gluteus medius, satu dari tiga otot utama di bokong kita.

Kebanyakan duduk juga dapat menyebabkan rasa kencang pada fleksor pinggul.

Otot Gluteus medius berfungsi menstabilkan pinggul dan panggul.

Jika otot ini lemas dan tidak dapat berfungsi optimal, kita mungkin akan mengalami berbagai tingkat nyeri pinggul dan punggung bawah saat duduk, bahkan terkadang saat bergerak.

"Kelemahan otot juga dapat menekan, menarik atau mencubit saraf, yang menyebabkan mati rasa," kata Bang.

Kelemahan terjadi secara berangsur-angsur dan banyak orang tidak tahu apa penyebabnya.

Sindrom ini tidak hanya terjadi pada orang yang banyak duduk, tetapi juga pada orang-orang yang aktif.

Halaman
123

Berita Terkini