Baca tanpa iklan
TRIBUNMADURA.COM, PONOROGO - Puskesmas Jetis sejak seminggu yang lalu membatasi pelayanannya.
Yakni untuk sementara tidak melayani pelayanan rawat inap dan unit gawat darurat (UGD).
Pembatasan pelayanan itu dilakukan untuk memproteksi tenaga kesehatan (nakes) yang bekerja di puskesmas tersebut terhindar dari Covid-19.
Sebab, beberapa waktu yang lalu, ada salah satu pasien yang pernah dirawat di sana selama 3 hari terkonfirmasi positif Covid-19.
• Melihat Perkembangan Kasus Gilang Bungkus Fetish Kain Jarik, Kejari Tunggu Keterangan dari Ahli
• Belum Ada Kejelasan Hubungan, Rizky Billar Tanyakan Perasaan Jujur Lesty Kejora: Kamu Seneng Nggak?
• Hotman Paris Mendadak Jual Apartemennya Sampai Disebut Bangkrut: Saya Pengacaranya Prabowo Subianto
Pantauan TribunMadura.com, sebanyak lebih kurang 12 tenaga kesehatan di Puskesmas Jetis, Ponorogo, berkontak erat dengan pasien positif virus corona saat merawat.
Karena khawatir, pihak Puskesmas Jetis memutuskan untuk melakukan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) kepada para nakes tersebut.
"Kita lakukan pemeriksaan PCR sebanyak dua kali. Hasil tes pertama sudah keluar dan hasilnya negatif, ini menunggu hasil kedua mudah-mudahan negatif semua," kata Kepala Dinas Kesehatan Ponorogo, Rahayu Kusdarini, Jumat (11/9/2020).
Sembari menunggu hasil PCR kedua keluar, para nakes tersebut harus melakukan isolasi mandiri dan tidak bisa memberikan pelayanan kesehatan, sehingga pelayanan rawat inap atau UGD di Puskesmas Jetis ditutup.
Penutupan layanan Puskesmas ini, lanjut Rahayu Kusdarini, bukan kali pertama terjadi di Ponorogo.
Sebelumnya, sudah ada enam Puskesmas yang menutup pelayanannya karena kasus serupa.
• Peringati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1442 Hijriah, Polres Pamekasan Gelar Pengajian dan Doa Bersama
• Potret Romantis Al Ghazali Bertelanjang Dada, Alyssa Daguise Memeluk Mesra Sang Kekasih dari Atas
• BLT Rp 600 Ribu Tahap 3 Segera Cair, Begini Cara Cek Nama Pekerja di BPJS Ketenagakerjaan
"Ada Puskesmas Jenangan, Sawoo, Wringinanom, Jetis, Slahung, dan Nailan," kata wanita yang akrab disapa Irin itu.
"Selain itu juga ada 6 nakes mulai dari perawat, bidan, dan tenaga administrasi di Ponorogo yang terpapar Covid-19," lanjutnya.
Walaupun alat pelindung diri (APD) di puskesmas sudah lengkap, penutupan sementara layanan ini dalam rangka melindungi masyarakat dengan cara mengambil risiko terendah.