Berita Viral

Ikan Hiu Makan Tomat, Usai Viral di Instagram dan Twitter Odading Mang Oleh Kini Diserbu Pembeli

Editor: Aqwamit Torik
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gerobak tempat odading Mang Oleh dijual di Jalan Baranang Siang, viral karena promosi Ade Londok ikan hiu makan tomat

Tidak hanya ibu-ibu yang baru berbelanja dari Pasar Kosambi seperti biasanya, kini muda-mudi, pegawai kantoran, sampai wisatawan pun ngantre untuk membeli odading Mang Oleh.

Banyak di antaranya yang berselfie dengan latar gerobak Mang Oleh atau membuat konten video, untuk diposting di akun media sosial pribadinya.

Saat ditemui di tempat jualannya, Mang Oleh mengatakan sebelum video tersebut viral empat hari lalu.

Biasanya hanya membuat cakue dan odading dengan 25 kilogram tepung terigu.

VIRAL Curhat Istri Dorong Suami Nikahi Wanita Lain, Alasan Terkuak setelah 6 Tahun, Hadiah Dariku

Penyebab Menstruasi Tidak Teratur, Siklus Haid Tak Lancar Bukan hanya Karena Masalah Hormon Lho!

Sejarah G30S, Simak Daftar Nama Pahlawan yang Gugur dalam Sejarah Gerakan 20 September

Namun kini, bisa menghabiskan sampai 120 kilogram terigu seharinya.

Untuk menjaga protokol kesehatan tetap berjalan, katanya, ia menambah satu gerobak lagi supaya bisa dengan aman melayani pembeli.

Sekaligus untuk meningkatkan ruang produksinya.

"Saya sendiri sudah berjualan odading sejak 1987, terus tahun 90-an pindah ke lokasi sekarang.

Dulu yang terkenalnya cakue, sekarang odading sama cakue sama-sama terkenal, sejak ada video viral itu dari Ade Londok," kata pria yang akrab disapa Mang Oleh ini, Selasa (15/9/2020).

Mang Oleh mengatakan selain terigu, bahan utama yang digunakan untuk membuat odadingnya adalah soda kue, mentega, ragi, gula, dan minyak.

Sedangkan untuk membuat cakue, gula diganti dengan garam.

"Saya berusaha mempertahankan resep dari dulu sampai sekarang.

Kualitas bahan dan kesehatannya dijaga.

Harga juga tidak naik sejak lima tahun lalu, Rp 1.500 satunya.

Syukurlah sekarang jadi banyak yang datang," katanya.

Halaman
123

Berita Terkini