Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama
TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Semua Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Sampang akan melakukan uji coba kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan tatap muka terbatas tehap tiga
Uji coba ini akan dimulai sejak hari Kamis 1 Oktober 2020 mendatang.
Uji coba KBM tatap muka terbatas ini berjalan kondusif meskipun seorang staf bagian Tata Usaha (TU) di SMP wilayah Kecamatan Torjun positif Covid-19.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Disdik Sampang, Nor Alam mengatakan, sebelumnya jumlah lembaga sekolah yang menjalankan Uji coba KBM hanya 22 lembaga tingkat SMP, tersebut di 4 Kecamatan se Kabupaten Sampang.
• BREAKING NEWS - Kasus Covid-19 Ponorogo Melejit, Ruang Isolasi di Rumah Sakit dan Shelter Penuh
• Cerita Sahabat Lina Soal Hubungan Sule dan Nathalie Holscher, Diky Ungkap 1 Fakta: Bukan Settingan
• KPU Sumenep Belum Terima Rekomendasi Temuan Bawaslu, Imam Syafii: Kami Sudah Berikan Saran Perbaikan
Sedangkan, untuk lembaga SD jumlahnya di sesuaikan dengan jumlah Gugus Tugas Covid-19 di wilayah Kecamatan.
"Untuk uji coba tahap tiga ini semua lembaga sekolah dari tingkat SD maupun SMP menjalankan KBM tatap muka terbatas," ujarnya kepada TribunMadura.com, Jumat (2/10/2020).
Adapun, masa waktu realisasi KBM tahap tiga tersebut selama dua pekan dengan mengikuti protokol kesehatan Covid-19.
Nor Alam menyampaikan, Sistem pembelajaran tetap seperti sebelumnya, siswa harus bergantian, dengan batasan 50 persen jumlah siswa.
Begitupun, mewajibkan siswa menggunakan masker dan menentukan jarak bangku siswa sekitar 1-2 meter serta pihak sekolah menyiapkan perlengkapan protokol kesehatan Covid-19.
• Giliran KIPP Jatim Laporkan Wali Kota Risma ke Bawaslu Surabaya, Dinilai Menyalahi Aturan Pilkada
• Rizky Billar Blak-blakan Cemburu Lihat Lesty Kejora dan Hari LIDA, Ungkap Kekesalan: Lebay Banget
• Watak Asli Ariel Noah yang Jarang Tersorot Dikuak Luna Maya, Feni Rose Terkejut Sampai Tertawa
"Kecuali khusus wilayah Kecamatan Kota, batasan siswa mengikuti KBM sebanyak 25 persen karena masih zona oranye," terangnya.
Lebih lanjut, pihaknya berharap,pihak sekolah menjaga siswa dengan intens agar tidak berkerumun saat jam masuk maupun sepulang sekolah.
"Begitupun kaki perlu dukungan para orang tua untuk selalu mengingatkan anaknya membawa masker bila hendak berangkat ke sekolah," pungkasnya.