Berita Pamekasan

ASPRIM Angkat Bicara Soal Fasilitas Wisata Bukit Bintang Pamekasan Dibakar, Beri Saran Ini ke Pemkab

Penulis: Kuswanto Ferdian
Editor: Elma Gloria Stevani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Asosiasi Pariwisata Madura (ASPRIM), Ahmad Vicky Faisal (kiri kaos merah) saat menemui pengelola wisata Bukit Bintang usai dibakar, Selasa (6/10/2020).

Padahal menurut dia, hadirnya pariwisata itu universal, salah satunya wujud mensyukuri nikmat Tuhan sebagai karunia pesona alam sebagai ciptaan.

"Kuncinya harus ada komunikasi. Contoh di Aceh Timur bahkan pantai gak boleh. Tapi di Lhokseumawe di sana boleh. Komunikasi pihak Teuku dan Tengkunya dengan pengelola pantai jalan," sarannya.

Vicky menginginkan beberapa kasus penolakan hadirnya pariwisata di Pamekasan dicukupkan kali ini saja, dan tidak berlangsung berlarut-larut.

Kata dia, jika Pemda tidak hadir memberi jalan keluar, maka berpotensi akan terulang kembali.

"Sudah cukup beberapa kassus penolakan terhadap aktifitas pelaku usaha pariwisata di Pamekasan," harapnya.

Berdasarkan catatan TribunMadura.com, sejumlah pariwisata di Pamekasan yang pernah didemo dan sempat ditolak, di antaranya:

1. Penolakan bangunan hotel di Kecamatan Tlanakan dengan gaya perahu yang didemo dan pada akhirnya disegel dan ditutup paksa.

2. Sejumlah tempat karaoke di Pamekasan didemo, disegel dan akhirnya ditutup paksa.

3. Pembangunan Hotel Front One didemo.

4. Pembuatan Gedung Bioskop Kota Cinema Mall (KCM) yang berada di Jalan Raya Nyalaran didemo.

5. Yang terbaru, wisata Bukit Bintang dibakar dan ditutup paksa.

Berita Terkini