Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama
TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Ratusan mahasiswa menggelar aksi turun jalan di depan DPRD Sampang, Madura, Jumat (9/10/2020).
Mahasiswa yang terdiri dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Forum Mahasiswa Sampang (Formasa) tersebut datang untuk menolak UU Cipta Kerja yang baru disahkan oleh DPR RI.
Pantauan TribunMadura.com, para demontran memulai aksinya dari Jalan KH Wahid Hasyim kemudian bergerak menuju depan Gedung DPRD di Jalan Wijaya Kusuma.
• Demo Tolak UU Cipta Kerja Kembali Digelar Hari ini, Polisi Minta Mahasiswa Pakai Almamater saat Aksi
• Deretan Kerusakan Akibat Kisruh Demo di Malang, Kaca Gedung DPRD hingga Mobil Polisi Jadi Sasaran
• Dalam Satu Jam, 11 Orang Pelanggar Protokol Kesehatan Terjaring Razia Satgas Covid-19 Kota Blitar
Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi, Hatman mengatakan, aksi ini dilakukan sebagai aspirasi rakyat khususnya buruh untuk menolak keras atas pengesahan UU Cipta Kerja.
Ia menilai jika pengesahan UU Cipta Kerja tidak berpihak kepada kesejahteraan masyarakat, terutama kaum buruh.
"UU Cipta Kerja ini terlalu tergesa-gesa dalam mengambil keputusan tanpa mengkaji ulang dampak yang akan terjadi terhadap masyarakat khususnya buruh," ujarnya.
Sehingga kata Hatman, DPR dan pemerintah lebih berpihak terhadap kepentingan korporasi tanpa peduli terhadap kerusakan lingkungan dan kehidupan rakyat.
"Pastinya hal ini tidak sesuai dengan cita-cita kemerdekaan Indonesia yakni, mensejahterakan masyarakat," terangnya.
• Sutiaji Kecam Aksi Demo Anarkis di Depan Balai Kota Malang, Kami Daerah Dikira sama dengan Pusat
• Anggota DPRD Bojonegoro Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Kekerasan, Terancam Pidana 5 Tahun
Maka dari itu, pihaknya beserta rekan-rekan mahasiswa yang lain berdiri didepan gedung DPRD untuk menolak realisasi UU Omnibus Law.
"Kami meminta DPRD Sampang menolak pengesahan UU Omnibus Las," pungkasnya.