Menurut salah satu pemilik usaha kuliner, Sutaji (61), penurunan wisatawan mulai terjadi minggu lalu.
Ia mengungkapkan, warung makan miliknya hanya mendapatkan penghasilan Rp 150.000.
Padahal dalam kondisi normal, di hari Minggu bisa mendapatkan untung sekurangnya Rp 1.000.000.
Demikian juga penghasilan enam toilet umum miliknya juga turun drastis.
Jika dalam kondisi normal, dari enam toilet ini bisa menghasilkan Rp 500.000, namun minggu kemarin hanya mendapat Rp 60.000.
• Pembelaan Rocky Gerung saat Nikita Mirzani Diserang Pendukung Puan Maharani: Dia Ngerti Pancasila
• Libra Nikmati Kencan Romantis, Scorpio Jaga Emosi, Simak Ramalan Zodiak Cinta Minggu 11 Oktober 2020
• Jadwal Acara TV Minggu 11 Oktober 2020 di Trans 7 GTV RCTI, Ada Siaran Langsung MotoGP Prancis 2020
• Seperti Inilah Kronologi Penangkapan Dua Spesialis Pencuri Hewan Ternak yang Beraksi Antar Kabupaten
"Penyampaian kajian soal tusnami itu menimbulkan ketakutan. Masyarakat jadi khawatir melakukan wisata pantai," ujar Sutaji.
Kajian soal tsunami juga menimbulkan kepanikan warga Dusun Sine, pada Rabu (7/10/2020) malam.
Mereka sebelumnya telah menerima informasi soal potensi tsunami besar di selatan Jawa dari media.
Pada Rabu malam itu, terjadi fenomena alam air laut surut diikuti dengan ikan yang terdampar di pantai.
Melihat itu warga ketakutan karena mengira akan terjadi tsunami.
Berbondong-bondong warga mengosongkan permukiman, menuju ke tempat evakuasi di daerah pengunungan.