Berita Sampang

Dituding Tolak Pasien BPJS, Pemilik Rumah Sakit Nindhita Sampang Buka Suara, 'Ada Miskomunikasi'

Penulis: Hanggara Pratama
Editor: Elma Gloria Stevani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Owner atau pemilik Rumah Sakit (RS) Nindhita, dr. Turah.

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama

TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Pemilik Rumah Sakit Nindhita, Kecamatan Kabupaten Sampang, Madura tidak terima substansi pelayanannya dituding menolak pasien BPJS, Kamis (15/10/2020).

Permasalahan yang terjadi pada 11 Oktober 2020 tersebut dinilai kesalahpahaman pengertian sehingga menghasilkan respon berlawanan.

Pemilik Rumah Sakit Nindhita, dokter Turah mengatakan, bahwa kesalahpahaman terletak pada pasien dengan nama Mariyah.

Baca juga: Curiga Wanita Penghibur dan Pengunjung, Warkop di Gresik Digerebek, Ada Minyak Gel dan Pakaian Dalam

Baca juga: Terlantar di Emperan Toko Bawa Senjata Tajam, Pria Asal Surabaya Diamankan Satpol PP Kota Kediri

Baca juga: Madura United Apresiasi Usaha PSSI dan PT LIB dalam Memperjuangkan Kelanjutan Kompetisi Liga 1 2020

Pasien berusia 24 tahun itu adalah warga Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang yang merujuk ke Rumah Sakit Nindhita  saat hendak melakukan persalinan.

Menurutnya, saat dirujuk ke Rumah Sakit Nindhita tidak ada komunikasi melalui telepon dari pelayanan kesehatan yang ada di bawahnya.

Sedangkan, pada saat pasien sudah tiba di Rumah Sakit Nindhita dirinya selaku Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) BPJS sedang tidak ada sehingga berinisiatif mengganti dokter yang lain.

Akan tetapi dokter pengganti tersebut tidak terdaftar di BPJS sehingga saat dilayani akan menjadi pasien status umum.

"Miskomunikasi antara pasien merujuk, kita semua korban ya, karena tidak ada komunikasi di bawah dan posisi saya tidak ada sedangkan, di BPJS yang tercantum nama saya," ujarnya.

"Jadi bukan kami menolak pasien BPJS, tidak sama sekali, kalau dibilang menolak sebenarnya saya tidak terima karena ini mis komunikasi dari bawah," imbuhnya.

Dokter Turah menambahkan, saat pasien berada di Rumah Sakit Nindhita pihaknya sudah menjelaskannya bahwa BPJS nantinya tidak bisa diklaim jika menggunakan dokter pengganti tersebut.

Namun, pihak pasien tetap ngotot meminta dilayani menggunakan BPJS.

Baca juga: Durasi Bercinta Vanessa Angel dengan Suami Dikuak, Bibi Ceritakan Pengalaman Dilihat Anak: Nanggung!

Baca juga: Daftar Mantan Kekasih Nathalie Holscher Sebelum Akhirnya Menjalin Asmara dengan Sule Sang Komedian

Baca juga: Muda Mudi Kepergok Berbuat Mesum di Taman Kelono Sewandono Ponorogo, DLH Perketat Pengamanan

"Kita itu bukan apa ya.. meskipun rumah sakit swasta bukan materi yang kita cari, tetap kemanusiaan. Jadi bukan untuk mencari uang, tidak sama sekali," tuturnya.

Lebih lanjut, saat disinggung menanggapi tindakan Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) yang memprotesnya hingga melakukan aksi selama dua hari di depan Rumah Sakit Nindhita, pihaknya kembali menegaskan bahwa, sebenarnya masalah ini merupakan miskomunikasi, mulai dari proses rujukan dan fasilitas.

"Pasien juga pimplan, awalnya umum jadi BPJS ya itu intinya jadi, rumah sakit yang menjadi korban," pungkasnya.

Berita Terkini