“Kejadiannya 16 Oktober, seperti itu, siang sekira pukul 11 pagi,” terangnya.
Rio, seorang pengelola Vila Bunga yang terletak di Desa Pandanrejo mengaku baru mengetahui adanya kasus tersebut setelah tiga orang berpakaian sipil datang ke vila.
Tiga orang tersebut mencari informasi penggerebekan yang terjadi pada 16 Oktober 2020. Ia membantah adanya keramaian penggerebekan oknum kepala desa di vila yang ia kelola pada 16 Oktober 2020.
Ia menegaskan kalau di vilanya tidak terjadi penggerebekan.
Ia juga membantah adanya seseorang yang membawa sepeda motor dari vila karena pemilik sepeda motor kabur.
“Tidak ada keramaian di sini pada tanggal 16 Oktober sekitar pukul 11.00 wib,” ujar Rio.
Dalam rekaman CCTV, juga tidak terlihat adanya keramaian.
Rio mengatakan, tiga orang yang datang ke tempatnya terus mendesak seolah agar Rio mengatakan adanya penggerebekan.
Rio tetap teguh mengatakan kalau tidak ada penggerebekan. Bahkan ia menunjukan isi rekaman CCTV.
“Tapi memang tidak ada keramaian,” katanya.
Setelah itu, polisi dari Polres Batu datang ke Vila Bunga. Rio menyerahkan hasil rekaman CCTV kepada polisi.
Rio tidak menyerahkan hasil rekaman CCTV kepada tiga orang yang datang.
“Pada 16 Oktober itu tidak ada tamu yang menginap. Adanya tamu yang sekadar singgah untuk istirahat," katanya.
"Saya tidak tahu menahu apa latar belakang tamu saya, apakah pejabat atau kepala desa,” jelasnya.
“Saya dengar kabar, istri kepala desa ke kamar lalu mendobrak. Perempuan yang ada di dalam kabur lewat jendela," tutur dia.