Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana
TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Sumenep ternyata tidak dilibatkan dalam pembahasan pengeluaran dua siswi SMAN 1 Batuan Sumenep dari sekolah.
"Sebelumnya saya tidak pernah dilibatkan. Tidak tahu saya, taunya dua anak (murid) ini sudah dikembalikan pada kedua orang tuanya," kata Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Timur SMAN/SMK Wilayah Sumenep, Syamsul Arifin saat dikonfirmasi TribunMadura.com pada Sabtu (14/11/2020).
Syamsul Arifin mengaku, pihaknya tiba-tiba hanya menerima surat laporan pemberitahuan dua siswi kelas XI MIPA 2 SMAN 1 Batuan Sumenep ini dikembalikan pada kedua orang tuanya.
Baca juga: Identitas Mayat Pria yang Tergeletak di Jalan Desa Sumenep Terungkap, Korban Berasal dari Pamekasan
Baca juga: Sikap Jennifer Jill Bisa Bikin Nikita Mirzani Keder: Ngeri Tahu, Jangan Macam-macam Sama Mampi Ipel
Baca juga: 2 Pelaku Penyebar Video Syur Mirip Gisel Tertangkap, Motif Sebenarnya Tambah Followers di Twitter
"Kami tidak terima kalau anak ini dikeluarkan tanpa ada solusi dari sekolah, tidak boleh itu. Anak ini tidak boleh sampai putus sekolah," tegasnya.
Mestinya sebelum surat pengembalian dua siswi tersebut dikeluarkan oleh pihak SMAN 1 Batuan Sumenep, Syamsul Arifin mengatakan seharusnya dimusyawarahkan kedua belah pihak.
"Mestinya ini dimusyawarahkan terlebih dulu, karena keduanya sama-sama emosional," katanya.
Syamsul Arifin menilai, bahasa murid terkait tuduhan pada salah satu gurunya itu dalam keadaan tidak sadar atau kesurupan.
"Itu bahasa anak saat kesurupan, namanya saat kesurupan bisa saja ngomong tidak terkontrol. Tidak disadar, kan gitu. Nah, orang tuanya mencermati jika menganggap ini adalah sungguhan," katanya.
"Seandainya dilakukan mediasi dulu, berembuk bagaimana ada solusi. Saya kira tidak akan ada keputusan seperti itu," terangnya.
Baca juga: BREAKING NEWS - Terpapar Covid-19, Direktur RSI Surabaya Ahmad Yani Meninggal Dunia
Baca juga: Rumah Nikita Mirzani Dijaga Polisi Setelah Diancam Dikepung 800 Orang, Hotman Paris: Si Ratu Nyali
Baca juga: Eri Cahyadi Blusukan di Gubeng Jaya Surabaya, Sampaikan Program Kampung Ramah Pendidikan Anak