TRIBUNMADURA.COM, MALANG - Nasib nahas dialami oleh pria satu ini.
Setelah memosting kisah pembegalan yang dialami ayahnya, pria ini malah menjadi korban penipuan.
Penipuan itu bermodus motor ayahnya yang dibegal.
Christofer Hurek Making (32), warga Jalan Laksamana Martadinata Gang Buntu, Kecamatan Klojen, Kota Malang yang menjadi korban penipuan tersebut.
Dirinya menceritakan kejadian penipuan itu terjadi pada Selasa (24/11/2020).
Baca juga: Pasangan Kekasih Merengek Minta Keringanan Hukum Usai Dituntut 6 Tahun Penjara Karena Kasus Narkoba
Baca juga: Katalog Promo Indomaret 3 Desember 2020, Promo Belanja Pakai Non Tunai Hingga Promo Indomie Gratis 1
Baca juga: Masih Terjadi Pelanggaran di Ponorogo, Sekolah Diminta Tidak Paksakan Pembelajaran Tatap Muka
"Jadi saat itu saya memposting kejadian pembegalan yang dialami ayah saya di media sosial.
Di postingan itu, saya juga mencantumkan nomor telepon.
Usai memposting, tiba tiba saya ditelepon oleh seseorang," ujarnya kepada ( TribunMadura.com network ), Kamis (3/12/2020).
Usai diangkat, penelepon mengaku bahwa sepeda motor ayahnya yang diambil oleh pelaku begal berada di tempatnya.
"Telepon saya angkat dan orangnya bilang jangan ramai ramai, sepeda motor milik ayah saya berada di tempatnya.
Si penelepon ini telepon melalui media Whatsapp, dan dari foto profilnya terlihat gambar seorang wanita," jujurnya.
Si penelepon yang juga pelaku kemudian terus merayu korban.
Pelaku bilang bahwa sepeda motor milik ayah korban, dalam kondisi digadaikan di tempat pelaku.
"Katanya digadaikan seharga Rp 1,7 juta.
Pelaku bilang kalau mau ambil motornya, datang saja ke Indomaret Bululawang ketemuan disana," jelasnya.
Karena merasa senang mendengar kabar itu, akhirnya korban bersama ayah dan adiknya segera datang ke Indomaret Bululawang.
Sesampainya di lokasi, korban menelepon pelaku.
Pelaku meminta agar korban mentransfer uang terlebih dahulu.
Baru nanti sepeda motornya akan diantarkan.
Baca juga: Pesan Berantai Denda Tak Pakai Masker Beredar di WhatsApp, Polda Jatim Sebut Pesan Tersebut Hoaks
Baca juga: Gelaran Hiburan Dangdut Sebuah Hajatan di Bangkalan Dibubarkan TNI dan Polri, Begini Kronologinya
"Pelaku kembali bilang jangan ramai ramai, secara kekeluargaan saja.
Uang mau saya transfer pakai rekening, namun ternyata pelaku mendadak bilang tidak punya rekening," terangnya.
Sebagai gantinya, pelaku kemudian menyuruh korban untuk membelikan pulsa.
Korban kemudian membelikan pulsa sebesar Rp 100 ribu.
"Namun pelaku bilang masih kurang karena motornya digadaikan senilai Rp 1,7 juta.
Akhirnya saya belikan lagi pulsa Rp 700 ribu.
Setelah itu saya hubungi lagi nomornya, ternyata tidak diangkat sama sekali," bebernya.
Meski telah menjadi korban penipuan, dirinya belum melaporkan kejadian itu kepada pihak berwajib.
"Saya ikhlaskan saja.
Kejadian inj juga menjadi pembelajaran agar berhati hati saat memposting di media sosial," pungkasnya.