TRIBUNMADURA.COM - Orang dengan HIV AIDS (ODHA) kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah selama pandemi virus corona atau Covid-19.
Bahkan, perawatan yang diterima Orang dengan HIV AIDS (ODHA) juga tidak maksimal.
"Pengobatannya menjadi terhambat dan akses untuk mendapatkan pengobatan anti retroviral teraphi (ART) menjadi tidak diperhatikan," ungkap Merlyn Sopjan, aktivis pegiat HIV/Aids dan penulis buku pada acara talk show di Hotel Grand Surya, Kota Kediri, Rabu (9/12/2020).
Baca juga: Real Count KPU Pilkada Surabaya: Eri Cahyadi-Armuji 57,4 Persen, Machfud Arifin-Mujiaman 42,6 Persen
Baca juga: Real Count KPU Hasil Pilkada Sumenep 2020 Pukul 13.49 WIB: Achmad Fauzi 52,2%, Fattah Jasin 47,8%
Dijelaskan Merlyn Sopjan, kondisi itu membuat keresahan banyak pihak, terutama pengidap HIV /Aids yang telah memulai ART sejak lama.
"Pandemi Covid-19 ini bukan segala -galanya, karena banyak penyakit lainnya yang harus mendapat fokus dan dicarikan jalan keluarnya," ungkapnya.
Sehingga Orang dengan HIV AIDS (ODHA) yang telah lama mengikuti ART juga tetap difasilitasi seperti sebelumnya.
"Kami sebagai warga masyarakat menghimbau, bahwa banyak penyakit lainnya yang harus diperhatikan," harapnya.
Diharapkan, selama Pandemi Covid-19 pemerintah tetap memberikan perhatian pada penyakit lainnya yang perlu ditanggulangi.
"Salah satunya tuberkulosis paru. Saya rasa koordinasi dan pemantauan secara intensif perlu dilakukan oleh pengambil dan pelaksanaan kebijakan,'" ujarnya.
Merlyn Sopjan menghimbau kepada Orang dengan HIV AIDS (ODHA) di masa pandemi Covid-19 untuk ekstra menjaga imunitas tubuhnya.
Selain ketaatan mengonsumsi obat ART, juga menciptakan pola hidup yang sehat, terutama lingkungan yang bersih dan pola makan yang sehat.
Dikatakan, yang tidak kalah pentingnya adanya dukungan dari orang di sekitarnya.
"Karena yang diperlukan oleh orang HIV adalah kesehatan mental," ungkapnya.
Pembicara lainnya Hajar Makhmucik, Direktur Yayasan Redline Indonesia menjelaskan, saat ini penyebaran kasus HIV tidak lagi didominasi dari komunitas homo seksual, tapi dari ibu rumah tangga.
Dicontohkan, perkembangan HIV di Kota Kediri banyak terjadi pada ibu rumah tangga. Malahan penularan terhadap anak juga sudah ditemui. "Semua orang bisa tertular, tidak hanya komunitas homo seksual," jelasnya.