Pria Jalan Telanjang dan Tenteng Kepala Ayahnya di Jalanan, Halu Mengira Ia Tuhan, Butuh Persembahan

Penulis: Ani Susanti
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kasus anak bunuh ayah - Anak yang penggal kepala ayah untuk persembahan dan mengaku Tuhan saat ditangkap.

TRIBUNJATIM.COM - Kasus anak bunuh ayah kandung ini benar-benar mengerikan.

Seorang anak mengira dirinya Tuhan hingga anak itu memenggal kepala sang ayah, untuk persembahan .

Tak ayal, aksi gila yang ia lakukan berikutnya membuat orang-orang syok.

Baca juga: ATURAN Polantas Tak Lagi Menilang Jika Diberlakukan, Nasib Pelanggar hingga Buang Ruang Titip Sidang

Dilaporkan pria itu berusia 30 tahun bernama Dmitry Ponomarenko (30).

Ia mengira dirinya adalah Tuhan hingga memenggal kepala ayahnya dan seorang kerabat untuk menjadi kurban persembahan pada dirinya sendiri.

Pelaku terlihat berjalan telanjang di jalan di Odessa, Ukraina, membenturkan kepala ayahnya yang terpenggal ke mobil yang diparkir, kata polisi.

Tetangga melihatnya meninggalkan flatnya dengan berlumuran darah, sambil memegang kepala ayahnya yang berusia 53 tahun, Igor Ponomarenko.

Baca juga: Polantas Tak Lagi Menilang Mulai Kapan? Tapi Waspadai 1 Hal Jika Melanggar, Warga: Lebih Menakutkan

Saat diinterogasi, Dmitry mengatakan kepada polisi bahwa dia adalah Tuhan dan mempersembahkan kurban untuk dirinya sendiri.

Seorang warga yang tinggal di blok apartemennya menceritakan bagaimana Dmitry setelah menjalankan aksinya.

"Seorang pria berlumuran darah dan dibungkus, memegang kepala yang sudah terpenggal, keluar dari pintu masuk, duduk di bangku dan menyalakan rokok," kata warga, dikutip TribunMadura dari Mirror via TribunMedan, Kamis (28/1/2021).

Seorang pemuda bunuh ayah karena mengira dirinya Tuhan. (Mirror)

Ketakutan dengan apa yang dilihatnya, saksi yang ketakutan menelepon layanan darurat.

Polisi bergegas ke tempat kejadian dan menahan Ponomarenko yang berkeliaran di sekitar Odessa dengan kepala ayahnya, menurut penonton.

Dia dilaporkan memegang kepala ayahnya di tangannya dan mengatakan kepada polisi bahwa dirinya adalah Tuhan yang tidak disembah.

Baca juga: Angka Kematian Tertinggi se ASEAN, IDI Heran Jokowi Klaim Pandemi Terkendali: Tawarkan Cara Baru ini

Polisi menemukan dua pria tewas di apartemennya.

Mayat sang ayah Igor Ponomarenko yang dipenggal terbaring di tempat tidur.

Sementara kerabat lainnya yang jadi korban Aleksandr Demchenko (32) juga ditemukan dalam kondisi luka irisan di seluruh tubuh .

Baca juga: UPDATE CORONA di Sumenep Rabu 27 Januari, Tambah 2 Kasus, Jumlah Pasien Positif Tembus 1.608 Orang

Ketika ditanya mengapa dia membunuh para korban, Ponomarenko mengatakan bahwa itu adalah keharusan.

Seorang juru bicara polisi mengatakan kepada media lokal: "Kami menerima telepon dari orang-orang yang terkejut melaporkan seorang pria berjalan di lingkungan itu dengan kepala terpenggal di tangannya."

Penegak hukum membuka kasus pidana untuk pembunuhan ganda terhadap Ponomarenko, yang ditahan.

Dia menghadapi hukuman 15 tahun penjara jika terbukti bersalah.

Tersangka bekerja di Duke Hotel, tempat dia dipecat sehari sebelum kejadian karena berada di bawah pengaruh obat-obatan dan perilaku yang tidak pantas, kata seorang sumber.

Motif kejahatan sedang diselidiki.

Kasus Anak Bunuh Ayah Lainnya..

Omar Carmona mendekam di balik jeruji besi karena dituduh telah membunuh ayah kandungnya alias kasus anak bunuh ayah sendiri.

Tak hanya membunuh, lelaki berusia 27 tahun itu pun menyimpan jasad ayahnya di dalam freezer di rumahnya di kota Provo, negara bagian Utah, Amerika Serikat.

Atas perbuatannya itu, Omar Carmona didakwa dengan pasal pembunuhan tingkat I dan tingkat III untuk pasal penodaan mayat.

"Kelihatannya ia memiliki delusi bahwa orang-orang membobol rumah pada malam hari dan menyerangnya," ungkap Randy Kennard, wakil jaksa wilayah Utah, seperti dikutip laman People.

Baca juga: Manchester United Kalah dari Tim Juru Kunci di Kandang Sendiri, Bikin Manchester City Betah di Pucuk

Berdasarkan laporan kejadian yang ada, Omar diduga mencekik ayahnya selama kira-kira 20 menit, sementara ayahnya berupaya melepaskan diri.

Di laman the Salt Lake Tribune disebutkan, korban bernama Marco Carmona, 57 tahun, tewas pada 8 Juni 2016 lalu.

Omar lalu mengaku, saat dia melepaskan cekikan dari leher ayahnya, dia malah panik.

Dia takut harus kembali menjalani hidup di dalam penjara.

Dengan cepat, dia pun mengambil handuk dan lalu melingkarkannya di leher sang ayah.

Dia bermaksud mematahkan leher bapaknya itu.

"Dia merusak jasad ayahnya. Berdasarkan laporan medis yang ada, leher dan bagian belakang ayahnya patah. Kondisi ini mengindikasikan korban ditekuk ke belakang," ungkap Kennard, dikutip TribunMadura dari Kompas.com.

Baca juga: VIRAL Adegan FTV Ibu Sadar dari Koma karena Lagu TikTok, Kalian Joget Gak Ngajak?, Penonton Emosi

Selanjutnya, Omar menempatkan jasad dan ponsel ayahnya ke dalam freezer.

"Omar lalu mengambil pembersih dan membereskan sisa-sisa pergumulan dengan ayahnya," demikian terungkap dalam laporan kejadian itu.

Jasad Marco baru ditemukan pada tanggal 9 Juni lalu, setelah istrinya melaporkan adanya orang hilang.

Kennard mengatakan, pembunuhan ini diduga sebagai dampak dari kelainan mental yang dialami Omar. 

Baca juga: Shio yang Beruntung Hari ini, Hari yang Menyenangkan Shio Tikus Hingga Cinta Shio Kerbau Beruntung

Sebelumnya, Omar pernah menjalani masa pidana untuk perbuatan mengancam sang ayah dengan pisau cukur, setelah beradu argumen pada November 2014.

Omar dinyatakan bersalah dan diwajibkan menjalani terapi mental yang rampung pada 15 Juni 2015.

Omar ditahan di penjara Utah.

(TribunMadura/Ani Susanti - TribunMedan/Sally Siahaan - Kompas.com/Glori K. Wadrianto)

Berita Terkini