Reporter: Firman Rachmanudin | Editor: Ayu Mufidah KS
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Usia tidak menjadi penghalang bagi empat pemuda di Kota Surabaya ini untuk melakukan aksi kejahatan pembegalan.
Keempat pemuda itu setiap harinya berputar keliling Kota Surabaya bagian timur untuk mencari sasaran pengendara motor seumuran.
Dua dari empat tersangka, yaitu YSP (16) dan MNF (16) dibekuk Unit Reskrim Polsek Rungkut Surabaya.
Baca juga: Harga Cabai Rawit di Pasar Wonokromo Surabaya Berangsur Turun, Penjualan Masih Lesu, Ini Sebabnya
Baca juga: Mau Nyolong Elpiji, Maling di Lumajang Kabur saat Kepergok Polisi, Malah Lupa Bawa Sepeda Motornya
Baca juga: Tak Mau Ditangkap, Maling Motor asal Pasuruan Bacok Polisi di Kota Malang, Berakhir Kakinya Ditembak
Sedang dua lainnya masih dalam pengejaran petugas kepolisian.
Saat beraksi, mereka mengincar pengendara motor Honda Beat street L 5266 MR yang melintas di Outer East Ring Road (OERR) Gunung Anyar pada Agustus 2020 lalu.
Melihat pengendaranya seumuran, empat pemuda ini kemudian menghentikan korban di tempat yang sepi .
Di sana, para tersangka mengancam korban dan memintanya untuk turun dari atas motornya.
"Korban sempat tidak mau turun. Namun para pelaku anak-anak ini menghajarnya," kata Kapolsek Rungkut, Kompol Hendry Ibnu didampingi Kanit Reskrim Polsek Rungkut Surabaya, Iptu Djoko Soesanto, Kamis (25/2/2021).
"Korban tersudut dan motor yang dikendarainya dikuasai para pelaku dan dibawa kabur," sambung dia.
Setelah mendapatkan motor incarannya, para pelaku bergegas menjual motor hasil kejahatan itu ke seorang penadah di wilayah Semampir Surabaya.
Baca juga: Gaji Tenaga Outsourcing Disperdagin Kota Blitar Belum Dibayar 2 Bulan, Komisi II Minta Klarifikasi
Baca juga: Punya Ganja Sebesar Bola Pingpong, Pria asal Malang Ditangkap, Terancam Dipenjara 12 Tahun Lamanya
"Saat ini masih kami lakukan pengejaran," imbuh Hendry.
Polisi pun masih lakukan pengembangan terhadap kemungkinan pelaku lain yang masih dalam kelompok remaja tanggung itu.
Semenyara itu, MNF yang merupakan otak pelaku kejahatan itu memang masih berusia belasan tahun.
Namun, ia yang putus sekolah sejak Sekolah Dasar itu memenuhi lengan kirinya dengan tatto untuk menambah kesangarannya saat beraksi.