TRIBUNMADURA.COM, MOJOKERTO - Harga cabai diprediksi tetap tinggi jika kondisi harga cabai di pasaran tidak kunjung turun.
Bahkan, jika hal itu terjadi, harga cabai berpotensi kembali naik saat memasuki Bulan Ramadan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 2021.
Kasi Bina Pasar dan Distribusi Disperindag Kabupaten Mojokerto, Dwiyan Yuniarta mengatakan, pihaknya telah melakukan pemantauan terkait perkembangan harga komoditas cabai rawit di pasaran dalam satu pekan ini.
Baca juga: Karena Nafsu Dunia, Ibu Muda di Malang ini Terancam Terpisah dari 3 Anaknya, Polisi Bongkar Dosanya
Baca juga: Suami Sakit Keras, Istri Malah Main Serong Tidur Seranjang dengan Pria Lain, Aksinya Kepergok Anak
Baca juga: Cabai Busuk Jadi Incaran Warga Tuban saat Harga Cabai Meroket, Perkilogram Dijual Rp 50 Ribu
Pemantauan harga di pasaran dilakukan di empat pasar tradisional sebagai sampel.
Keempat pasar itu yakni, Pasar Gempolkerep Kecamatan Gedeg, Pasar Kedungmaling Kecamatan Sooko, Pasar Mojosari, dan Pasar Pohjejer Kecamatan Gondang.
"Ada 12 pasar tradisional di Kabupaten Mojokerto yang dipilih hanya empat pasar sebagai sampel untuk mewakili setiap wilayah dan memang rata-rata terjadi kenaikan harga cabai rawit mencapai Rp100 ribu per kilogram di tingkat pedagang," ungkapnya, Sabtu (6/3/2021).
Dia menjelaskan, berdasarkan data di lapangan, kenaikan harga terdeteksi mulai terjadi pada awal Januari 2021.
Kata dia, harga cabai rawit semakin merangkak naik tidak terkendali.
"Harga cabai rawit mencapai Rp100 ribu terkini di pasar Mojokerto," ucap dia.
"Ya mahal banget padahal harga normal awal Januari 2021 cabai per kilogram berharga sekitar Rp.65 ribu sampai Rp.68 ribu pada Februari," jelasnya.
Baca juga: Usai Divaksin Covid-19, Belasan Pegawai di Kota Blitar ini Alami Demam hingga Hilang Indra Perasa
Baca juga: Pembangunan Exit Tol Malang Menuju Sulfat, Jalan Danau Jonge Bakal Dibuat Jalan Kembar Tembusan
Menurut dia, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Dinas Pangan Kabupaten Mojokerto bersama Bulog untuk menstabilkan harga cabai rawit di pasaran.
Faktor penyebab kenaikan harga cabai ini ditengarai lantaran minimnya ketersediaan barang di pasaran, namun banyak permintaan.
Apalagi, diperparah kondisi cuaca yang menyebabkan hasil panen petanj turun.
"Kondisi kenaikan harga cabai rawit ini sudah tidak wajar melambung tinggi sekitar 40 persen dari harga normal," ungkapnya.
"Namun semoga harga bisa segera turun menyusul panen raya pada Maret bulan ini," bebernya.
Akibat mahalnya komoditas cabai rawit ini akan berdampak terhadap turunnya daya beli masyarakat, sehingga para pedagang kini hanya sedikit mempunyai stok barang cabai di pasaran.
Adapun stok ketersediaan barang komoditas cabai rawit seperti di Pasar Mojosari sekitar 90 kilogram cabai merah dan cabai rawit 70 kilogram.
"Ketersediaan cabai secara global di Pasar wilayah Mojokerto sebanyak 175 kilogram cabai," katanya.
Baca juga: Video Wali Kota Blitar Nyanyi Sambil Bagi-Bagi Uang setelah Dilantik Viral, Begini Kata Santoso
Baca juga: Bupati Pamekasan Baddrut Tamam Serahkan Bantuan Rp 20 Juta untuk Pembangunan Masjid Darul Karomah
"Setidaknya masih ada dan mencukupi sehingga tidak sampai terjadi kelangkaan barang karena itu yang dikhawatirkan," ucap Yuniarta.
Ditambahkannya, pihaknya akan berkoordinasi dengan Satgas Pangan jika kondisi kenaikan harga cabai rawit semakin naik dan memicu kelangkaan barang di pasaran.
"Kalau makin parah (Harga Cabai Rawit, Red) kita akan berkoordinasi dengan Satgas Pangan karena kini harganya sudah terlampau tinggi," tandasnya.
Seperti yang diberitakan, harga cabai rawit di pasar Mojokerto semakin melambung tinggi.
Kenaikan harga bumbu dapur seperti cabai rawit pada awal Maret 2021 tersebut bahkan mencapai Rp.90 ribu sampai Rp.120 ribu per kilogram.
Pemicu kenaikan harga cabai rawit karena ketersediaan barang di pasaran sangat berkurang yang bersamaan banyaknya permintaan barang, sehingga menyebabkan harga naik.
Bahkan, Perum Bulog Surabaya Selatan area Mojokerto-Jombang ikut turun tangan mengatasi permasalahan terkait harga cabai rawit yang semakin melambung tinggi di pasaran tersebut.
Terkini, harga cabai di pasaran Kabupaten Mojokerto semakin pedas melambung tinggi dari 85 ribu kini menjadi Rp.100 ribu per kilogram.
Bahkan di Pasar Tanjung Kota Mojokerto harga cabai tembus Rp120 ribu per kilogram. (don/ Mohammad Romadoni).