SNMPTN 2021

Pemkot Surabaya Wacanakan Peserta UTBK SBMPTN 2021 Lakukan Rapid Test Sebelum Mengikuti Ujian

Penulis: Bobby Koloway
Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Sekretaris Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya Irvan Widyanto dikonfirmasi usai pertemuan Senin (22/3/2021).

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya rencananya akan meminta seluruh peserta UTBK SBMPTN 2021 di Kota Surabaya melakukan rapid test.

Rapid test itu menjadi hal wajib sebagai syarat yang diminta Pemerintah Kota Surabaya kepada peserta UTBK SBMPTN 2021.

Satgas Penanganan Covid-19 Surabaya pun ikut serta dalam pembahasan regulasi tersebut bersama panitia UTBK SBMPTN 2021.

Baca juga: Kronologi Skandal Perzinahan Ibu Kades dan Anak Buahnya, Aksi Perselingkuhan Diungkap Sang Suami

Baca juga: Pengumuman SNMPTN 2021 Lewat https://pengumuman-snmptn.ltmpt.ac.id, Simak Cara Melihat Hasilnya

Baca juga: Pengumuman Golden Ticket Unair SNMPTN 2021, 71 Pendaftar Dinyatakan Lolos Seleksi Administrasi

"Ini dibahas jauh-jauh hari sehingga dari pihak universitas atau penyelenggara bisa mempersiapkan diri," kata Wakil Sekretaris Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Irvan Widyanto usai pertemuan, Senin (22/3/2021).

Rencananya, pelaksanaan UTBK SBMPTN 2021 akan berlangsung secara offline.

Pelaksanaan UTBK SBMPTN 2021 dipusatkan di empat universitas negeri di Kota Surabaya.

Keempat universitas itu di antaranya, Universitas Airlangga (Unair), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Negeri Surabaya (Unesa), dan UPN Veteran Jawa Timur.

Irvan menjelaskan, pelaksanaan ujian tak boleh memunculkan cluster baru.

Calon peserta maupun panitia harus sehat, baik sebelum maupun sesudah pelaksanaan.

Baca juga: Pemkab Pamekasan Beri Beasiswa Mahasiswa Jurusan Kedokteran di Unair, Targetkan 20 Orang Penerima

Baca juga: Daftar Fakultas dan Jurusan di Universitas Brawijaya Malang yang Dibuka pada SNMPTN SBMPTN 2021

Sejumlah wacana muncul dalam pembahasan tersebut. Termasuk, merujuk regulasi protokol kesehatan di tahun sebelumnya seperti menunjukkan hasil rapid test yang masih berlaku sebelum pelaksanaan ujian.

"Tahun lalu kan pakai rapid test anti bodi. Tidak menutup kemungkinan, itu bisa kembali disepakati," ucapnya.

"Bisa juga dengan uji lain, seperti, GeNose, Rapid antigen, atau bahkan swab PCR," katanya.

Ia menambahkan, peserta ber-KTP Surabaya bisa melaksanakan uji kesehatan di Puskesmas.

Berdasarkan arahan dari Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Irvan menyebut, calon mahasiswa tak akan dipungut biaya.

Protokol kesehatan juga bukan hanya berlangsung sebelum masuk ke ruangan.

Halaman
12

Berita Terkini