Berita Pamekasan

Supervisor Pusdal Ops Pamekasan Ajarkan Materi Penanggulangan Bencana ke Lapinka Pramuka IAIN Madura

Penulis: Kuswanto Ferdian
Editor: Elma Gloria Stevani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Supervisor Pusdal Ops BPBD Pamekasan, Budi Cahyono saat memberikan materi ke puluhan anggota Lapinka Pramuka IAIN Madura di Yayasan Darul Ulum, Desa Polagan, Kecamatan Galis, Sabtu (24/4/2021).

Reporter: Kuswanto Ferdian | Editor: Elma Gloria Stevani

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pamekasan, Madura memberikan materi tentang penanggulangan bencana berbasis masyarakat ke Lapinka Pramuka IAIN Madura di Yayasan Darul Ulum, Desa Polagan, Kecamatan Galis, Sabtu (24/4/2021).

Kegiatan latihan Kepemimpinan Pramuka IAIN Madura ini digelar sejak 23-25 April 2021 dan diikuti 30 peserta.

Pada materi penanggulangan bencana ini, diisi oleh Supervisor Pusdal Ops BPBD Pamekasan, Budi Cahyono.

Baca juga: Ungkapan Syukur Warga Terdampak Gempa di Malang Kala Menerima Bantuan Rumah Darurat Tanggap Bencana

Baca juga: Jadwal Buka Puasa dan Azan Maghrib di Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep, Sabtu 24 April 2021

Baca juga: Kepincut Daun Muda, Ustaz Abdul Somad Dikabarkan Akan Menikahi Gadis Jombang yang Berusia 19 Tahun

Baca juga: Bocah 9 Tahun Penjual Sate Kol Gresik Menangis Sambil Jalan Kaki, Tak Dijemput sampai Tengah Malam

Pria berkumis itu menjelaskan, berdasarkan UU no 24 tahun 2007, penanggulangan bencana adalah urusan bersama dan menjadi tanggung jawab semua warga negara.

Kata dia, melalui penerapan penanggulangan bencana berbasis masyarakat ini, warga bisa paham dan mengambil peran dalam kesiapsiagaan diri, keluarga, dan komunitas dalam penanggulangan bencana.

Selain itu, diharapkan masyarakat bisa dan mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.

"Masyarakat bisa dikatakan tangguh jika masyarakat paham akan karateristik bencana, sehingga ketika terjadi bencana masyarakat tahu harus berbuat apa," kata Budi Cahyono.

Menurut pria yang akrab disapa Budi ini, keselamatan masyarakat adalah hal yang utama.

Mengacu dari hal itu sudah waktunya merubah paradigma penanggulangan bencana dari tanggap darurat pada kesiapsiagaan.

Pendapat Budi, masyarakat tangguh adalah masyarakat yang mampu hidup berdampingan dengan bencana (Living Harmony With Disaster).

"Melalui penanggulangan bencana berbasis masyarakat ini, diharapkan warga bisa paham dan tau cara menyelamatkan diri, nampu beradaptasi dan mampu bangun dengan mandiri," inginnya.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Acara, Inti Runeani mengatakan terima kasih kepada pemateri dari BPBD Pamekasan yang sudah memberikan pemahaman perihal ketangguhan bencana berbasis masyarakat.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada pemateri, semoga kita semua dijauhkan dari bencana," pungkasnya.

FOLLOW US:

Simak artikel lain terkait human interest story

Simak artikel lain terkait Kabupaten Gresik

Simak artikel lain terkait Jawa Timur

Berita Terkini