Berita Tulungagung

Isu Santet Mencuat Usai 8 Sapi dan Seekor Kambing Mati Mendadak, ada Potongan Besi di Perut Hewan

Penulis: David Yohanes
Editor: Aqwamit Torik
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi (gambar tidak terkait berita ) - Sapi potong peternak di Bondowoso, Kamis (1/10/2020).

Untuk meredam keresahan warga, pemerintah desa akan mengumpulkan warga.

Mulyono khawatir, ada aksi tuding di antara warga dan bisa memicu aksi main hakim sendiri.

Sementara warga juga mencari "pageran" supaya sapi-sapinya tidak ikut jadi korban.

"Semua cari cara sendiri-sendiri supaya sapinya tidak ikut jadi sasaran santet. Istilahnya cari pageran," terang Mulyono.

Kematian sapi yang disengaja biasanya dilakukan oleh pedagang nakal.

Sapi incarannya sengaja diracun agar mati dan bisa dibeli dengan harga murah.

Namun dalam kematian beruntun hewan ternak ini, tidak ada pedagang yang berminat membeli sapi yang mati.

Hal itu menguatkan kecurigaan warga, kejadian itu memang karena aksi santet.

Apalagi kejadian serupa sempat merebak di tahun 2013 silam.

Kala itu nyaris terjadi aksi massa yang menghakimi pelaku.

"Saat itu pelaku saya sembunyikan, dia mau tobat. Semua ilmunya sudah dirontokkan," kenang Mulyono.

Mulyono memastikan, pelaku tahun 2013 tidak beraksi lagi karena sudah tidak punya ilmu santet.

Ia menduga ada pelaku dari luar desanya.

Menurut pelaku yang sudah bertobat, ilmu santet harus diamalkan secara berkala agar tidak menyerang dirinya sendiri.

"Jadi kalau ilmu itu tidak dipakai menyerang hewan atau orang lain, maka akan memakan dirinya sendiri."

"Saya khawatir kematian ternak warga ini karena ada yang mengamalkan santetnya," pungkas Mulyono. (David Yohanes)

Berita Terkini