Berita Gresik

Banyak Remaja yang Hamil Duluan, MUI Gresik Sebut Fenomena Nikah Muda di Gresik Harus ada Pencegahan

Penulis: Willy Abraham
Editor: Aqwamit Torik
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi buku nikah

Bahkan Mansoer menyebutkan, salah satu korbannya merupakan jebolan santri yang hafal kitab manaqib.

Ini menandakan jika narkoba bisa menyasar semua kelompok.

"Sedangkan dari angka tersebut 90 persen merupakan warga Gresik. Kami sebenarnya berikhtiyar mengawal keumatan khususnya dengan narkoba mengurangi dampaknya, dengan mendirikan pesantren At-Taubah di dalam rutan," tambahnya.

Tapi hal itu tidak cukup.

Karena peredaran narkoba dianggap tetap masif dan sasaran barunya banyak dari generasi muda.

"Terakhir persoalan renternir, data sementara korban renternir ini yang kami kumpulkan ada sebanyak 200 orang. Saya yakin ini lebih banyak lagi. Mohon pemerintah melakukan langkah antisipasi keberadaan renternir," pesannya.

Sementara itu, Ketua DPRD Gresik Abdul Qodir menjawab terkait persoalan nikah diri, sebenarnya sudah ada Perdanya.

Namun aturan itu dianggap sudah usang perlu ada revisi untuk memasukan beberapa poin pencegahan pernikahan dini.

Khususnya pencegahan hamil diluar nikah.

"Adapun untuk urusan narkoba sudah ada Perda pencegahan dan peredaran. Bulan kemarin sangat masif dilakukan sosialiasi. Poin pentingnya kami menyambut baik. Perda kita sosialisasikan dengan sinergitas dengan MUI di kecamatan-kecamatan," jelasnya.

Terkait rentenir, DPRD Gresik mengantisipasi dengan diterbitkan Perda Kerdit Usaha Rakyat Daerah (Kurda), yang mengatur pinjaman bunganya di bawah 5 persen.

Langkah ini dianggap agar mengurangi renternir formal.

"Mengurangi kemiskinan adalah mengurangi beban hidup bagi keluarga yang kurang mampu. Kami sudah minta pemerintah, jangan sampai mereka disuruh minta surat miskin dari desa. Itu biasanya mereka sudah minder duluan saat meminta surat. Kan datanya sudah ada, tinggal diberikan. Orang miskin jangan dipersulit," terangnya. (wil)

Berita Terkini