Anggota DPRD Tutup Akses Jalan Para Tahfiz Menuju ke Masjid Menggunakan Tembok, ini Permasalahannya

Editor: Aqwamit Torik
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fasilitas umum yang ditutup anggota DPRD Pangkep, Sulawesi Selatan, di Ance Dg Ngoyo, Masale, Panakkukang, Makassar, lokasi itu biasanya dilewati oleh tahfiz untuk menuju masjid

"Jadi begini, bangunan yang di tutupi oleh temboknya pak Amir ini bukan rumah tinggal, tetapi rumah tahfiz ( Rumah Tahfidz Nurul Jihad ), disana para anak yatim belajar agama. Di pintu belakang rumah itu juga aksesnya anak panti kalau mau ke masjid kasihan. Masa tidak ada rasa mendidikmu, apalagi kau seorang wakil rakyat," kata Amiruddin.

Baca juga: Inilah Keajaiban Luar Biasa Mengucap Istighfar, Tidak hanya untuk Memohon Ampun Kepada Allah SWT

Hal yang sama diungkapkan oleh Ketua LPM Masale, Faisal Suyuti.

Menurut Faisal, Amiruddin tidak suka jalan depan rumahnya dilalui para tahfiz, meski pun tujuannya ke masjid.

"Tidak suka ini, dilalui depan rumahnya. Padahal itu fasum bukan miliknya," kata Faisal.

Yang parahnya lagi, beberapa insiden pengancaman dilakukan oleh Amiruddin kepada para tahfiz agar tidak melintas di depan rumahnya.

"Pernah ada anak tahfiz di usir parang, dari situ anak ini lapor ke polisi. (Polsek Panakkukang) karena trauma. Dia (Amir) tidak suka ini anak- anak beraktivitas depan rumahnya," ujarnya.

Kejadian ini pun membuat warga setempat kecewa dengan sikap Amiruddin dan sepakat untuk membongkar.

"Warga sudah mau bongkar itu tembok, cuman karena ini fasum, kami serahkan ke pihak kecamatan untuk mengambil solusi," Faisal menambahkan.

Ditambahkan Faisal,Amiruddin ini jarang menempati rumahnya di Jl Ance Dg Ngoyo, karena aktivitasnya banyak dihabiskan di Pangkep. 

H Amiruddin hingga saat ini belum dapat di konfirmasi.

Wartawan Tribun Timur berupaya melakukan konfirmasi atas insiden tersebut.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Oknum Legislator PAN Tega Usir para tahfiz di Masale Pakai Parang, juga Tutup Akses ke Masjid

Berita Terkini