TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Usman Efendi (38) terpaksa meringkuk dibalik jeruji penjara Mapolsek Tegalsari, Polrestabes Surabaya.
Pasalnya, ia membacok dua orang kakak beradik kelahiran Kabupaten Kediri, bernama Wawan dan Firman, hingga bersimbah darah.
Untungnya, kedua korban cepat ditolong untuk memperoleh penanganan medis di IGD RSAL dr Ramelan, Surabaya.
Usut punya usut, pertengkaran kedua belah pihak antara Usman dan kakak beradik itu, dipicu oleh perasaan tersinggung akibat utang piutang.
Kanit Reskrim Polsek Tegalsari Polrestabes Surabaya Iptu Marji Wibowo mengungkapkan, percekcokan diantar kedua belah pihak itu, bermula dari perasaan tersinggung yang dialami oleh kedua orang kakak beradik, Wawan dan Firman.
Beberapa hari sebelum insiden berdarah pada Kamis (23/9/2021) itu. Usman sempat menghampiri oleh Wawan dan Firman untuk menagih utang pribadi.
Hanya saja, ungkap Marji, cara Usman menagih persoalan utang terhadap kedua kakak beradik itu, terbilang salah.
Usman menagih utang kepada Wawan dan Firman, dihadapan orang banyak, seraya mengolok-olok pribadi kedua kakak beradik itu.
Baca juga: Pelaku Asusila Terhadap Anak SMP di Mojokerto Kini Ditangkap, Polisi Ungkap Fakta Soal Tersangka
Lantaran tersinggung ditagih utang dengan cara semacam itu, apalagi di depan banyak orang. Tak pelak membuat kakak beradik Wawan dan Firman itu, naik pitam dan kalap.
"Usman menagih hutang korban di depan orang banyak. Sehingga korban kakak adik marah. Iya tersinggung," katanya saat dihubungi TribunJatim.com, Minggu (3/10/2021).
Keduanya, Wawan dan Firman lantas mendatangi Usman di kediamannya di Jalan Dinoyo Tenun 109, Tegalsari, Surabaya.
Marji menerangkan, mereka datang dengan membawa dua benda yang digunakan sebagai senjata tumpul, yakni tongkat stik golf, dan kayu balok.
Perkelahian diantara kedua belah pihak pun tak dapat terhindarkan. Usman babak belur, akibat dikeroyok dua kakak beradik itu menggunakan senjata tumpul yang mereka bawa.
"Langsung memukul Usman yang berada di atas motor berkali-kali hingga tergeletak dan tersungkur di jalan," jelasnya.
Lantaran tak terima dihajar habis-habisan. Marji mengungkapkan, hal itu membuat Usman makin kalap melakukan perlawanan.