Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana
TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Merasa kecewa karena tidak kunjung ditemui oleh Direktur Umatam PT. Garam (Persero) Kalianget, PC. PMII Sumenep terpaksa menarik kawar berduri yang jadi pembatas jalannya unjuk rasa di Jalan Raya Pelabuhan Kalianget-Sumemep pada Rabu (10/11/2021).
Kawat berduri itu terpasang sebelum massa aksi tiba di lokasi, baik akses jalan bagian barat dan juga bagian timur yang menuju ke depan kantor PT. Garam (Persero) Kalianget.
Sementara dibalik kawat berduti itu dijaga ketat sebanyak 345 personel kepolisian Polres Sumenep dan diberi alat pengaman tameng saat aksi berlangsung.
Muhammad Nur, salah satu orator massa PC PMII Sumenep mengaku merasa dihina karena merasa dihalang-halangi oleh pihak kepolisian dengan adanya kawat berduri tersebut.
Baca juga: Ini 3 Tuntutan Mahasiswa Terhadap PT Garam Sumenep, Minta jadi Partner Petani Garam
"Kami tidak ingin merusak fasilitas umum, namun kami hanya ingin menyampaikan aspirasi Masyarakat. Tapi didepan kami ini dihadang dengan kawat berduri," teriaknya.
Salah satu orator lainnya juga berteriak menyatakan denga keras, bahwa sejak 1945 sampai Tahun 2021 ini adanya PT. Garam (Persero) Kalianget dinilai tidak memberikan solusi apapun bagi Masyarakat Sumenep.
"Saat ini kita datang menyuarakan aspirasi rakyat, perlu disampaikan pada bapak kepolisian yang terhormat, hadirnya kami sudah atas izin kepolisian. Jika polisi mengatasnamakan Undang-Undang, maka kami lebih mengutamakan kepentingan rakyat," orasinya.
Selanjutnya, massa bersama-sama berteriak dengan suara tevolusi dan menarik kawat berduri yang terpasang tersebut.