Kecepatan terget ini karena Tulungagung telah memenuhi indikator Level 1 PPKM, dan bisa menyelenggarakan PTMT 100 persen.
"Saat di Level 1, maka kebijaka PTMT diserahkan sepenuhnya ke daerah. Ini yang perlu kita siapkan," sambung Maryoto.
Dengan capaian vaksinasi anak 6-11 tahun seluruhnya, diharapkan siswa sekolah tingkat SD terlindungi sepenuhnya.
Apalagi sebelumnya vaksinasi anak 12 tahun ke atas sudah lebih dulu dimulai.
Pada tahap awal, jam pembelajaran akan ditambah dari 2 jam menjadi 3 jam per hari.
"Kepala Dinas Pendidikan juga saya minta mematangkan setiap lembaga pendidikan untuk menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin," tegas Maryoto.
Sejauh ini belum ada klaster sekolah di Kabupaten Tulungagung.
Maryoto berharap orang tua juga berperan aktif untuk memvaksinkan anak-anaknya.
Sebab pencapaian vaksinasi anak-anak usia sekolah ini menentukan kebijakan PTMT di Tulungagung.
"Saya minta orang tua pastikan anak-anak menerima vaksin Covid-19. Jika semua tervaksin, maka PTPT bisa dilakukan 100 persen," tandasnya.
Sebelumnya pembelajaran tatap muka dilakukan tiga kali seminggu, masing-masing selama dua jam.
Jika sudah ditetapkan Level 1 PPKM, maka jumlah jam akan ditingkatkan 6 jam per pertemuan.
Selain itu jumlah hari pertemuan juga akan ditambah.
Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Didik Eka, mengatakan 800 siswa yang divaksin telah lebih menjalani asesmen.
Seluruh orang tua menyatakan setuju anaknya menerima vaksin Covid-19.
Didik mengapresiasi sikap para orang tua, karena mempercepat kekebalan kelompok di tingkat sekolah.
"Dari 800 berkas asesmen yang kami berikan ke orang tua, tidak ada yang menolak anaknya divaksin," ungkapnya.(David Yohanes)