TRIBUNMADURA.COM, MADIUN - Produksi minyak goreng di Jawa Timur diungkapkan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengalami surplus.
Bahkan surplus itu sebanyak 4 ribu ton setiap bulan.
Disebutkan, pabrik minyak goreng di Jawa Timur memproduksi sebanyak 63 ribu ton per bulan.
Padahal, konsumsi minyak goreng masyarakat Jawa Timur hanya 59 ribu ton per bulan.
"Harusnya masih surplus 4 ribu ton, tapi di pasar mengalami kelangkaan, di minimarket juga kosong, Hypermart harus PO tapi juga tidak semuanya bisa dibeli," kata Khofifah saat ditemui di Bakorwil Madiun, Selasa (15/2/2022).
Menurut gubernur perempuan pertama di Jatim ini, jika pabrik tidak mengurangi produksinya tapi di pasar mengalami kelangkaan, maka ada yang perlu diperhatikan di jalur distribusi.
Ia pun meminta kepada bupati dan wali kota seluruh Jawa Timur untuk melakukan koordinasi dengan distributor minyak goreng terdekat.
Baca juga: Harga Minyak Goreng di Pasar Anom Baru Sumenep Masih Pakai Harga Lama, Ternyata ini Penyebabnya
"Saya mohon bisa dikomunikasikan secara lebih intensif dengan distributor minyak goreng karena sebentar lagi ramadhan," ucap Khofifah.
"Kemampuan daya beli masyarakat harus kita jaga, inflasi harus kita kendalikan. Oleh karena itu komunikasi dengan distributor minyak goreng menjadi hal yang penting," lanjutnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemprov Jatim Drajat Irawan mengatakan saat ini Satgas Pangan Polda Jatim sedang melakukan penelitian adanya indikasi penimbunan minyak goreng ini.
"Lagi diteliti oleh satgas pangan Polda Jatim kita lihat nanti hasilnya. Kita juga koordinasi dengan kementerian agar kebutuhan di retail segera dicukupi," jelas Drajat.